Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sudrajat-Syaikhu Melesat di Quick Count karena Sentimen Anti-Jokowi
27 Juni 2018 15:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai hitung cepat (quick count) Pilgub Jabar, pasangan yang diusung Gerindra-PKS, Sudrajat-Ahmad Syaikhu secara mengejutkan berhasil menempati peringkat kedua. Sudrajat-Syaikhu menyisihkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diprediksi menempati 2 teratas.
ADVERTISEMENT
Tercatat, dalam quick count hingga pukul 15.15 WIB, 3 lembaga survei, Charta Politika, LSI Denny JA dan SMRC, menempatkan Sudrajat-Syaikhu di peringkat kedua. Di bawah pemuncak peringkat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Hanya Median dan Indo Barometer yang menempatkan Sudrajat-Syaikhu di peringkat ketiga. Di bawah Ridwan Kamil-Uu dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Perolehan suara Sudrajat-Syaikhu di quick count mencapai angka di kisaran 27-29 persen. Padahal, saat survei sebelum pencoblosan, elektabilitas Sudrajat-Syaikhu selalu di bawah 10 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai melesatnya suara Sudrajat-Syaikhu dipengaruhi oleh faktor Prabowo Subianto. Menurut dia, dari empat paslon yang bertarung di Pilgub Jabar, hanya Sudrajat-Syaikhu yang benar-benar merepresentasikan sentimen anti-Jokowi.
"Jadi, yang anti-Jokowi semua memilih Sudrajat-Syaikhu. Ini yang menyebabkan suara paslon ini melesat," ujar Yunarto kepada kumparan, Rabu (27/6).
ADVERTISEMENT
Yunarto menjelaskan paslon yang lain yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan pasti berkaitan dengan Jokowi. Baik dari segi dukungan parpol maupun faktor kedekatan antar-paslon dan Jokowi.
"Jadi Sudrajat-Syaikhu ini merepresentasikan suara oposisi. Meski Jokowi unggul atas Prabowo di Jabar tapi semua yang anti-Jokowi 'berkumpul' di Sudrajat-Syaikhu," jelasnya.
Yunarto menjelaskan Sudrajat dan Syaikhu memang mendompleng Prabowo Subianto yang hingga saat ini merupakan satu-satunya lawan Jokowi. Menurut dia, saat Sudrajat-Syaikhu membawa kaus #2019GantiPresiden, membawa manfaat elektoral pada pasangan dengan nomor urut 3 ini.
"Mereka mendompleng suara oposisi untuk menutupi tingkat pengenalan mereka yang awalnya kecil," tuturnya.
Hasil quick count sementara Pilgub Jabar:
ADVERTISEMENT
Berikut datanya, Rabu (27/6):
Charta Politika (data masuk 36%):
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 34,13%
Tb Hasanuddin-Anton: 11,69%
Sudrajat-Syaikhu: 28,97%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 25,22%
LSI Denny JA (data masuk 59,11%):
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 31,53%
Tb Hasanuddin-Anton: 13,26%
Sudrajat-Syaikhu: 27,92%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 27,29%
SMRC (data masuk 21,75%):
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 31,28%
Tb Hasanuddin-Anton: 12,89%
Sudrajat-Syaikhu: 29,47%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 26,36%
Median (data masuk 27,18%):
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 31,87%
Tb Hasanuddin-Anton: 9,55%
Sudrajat-Syaikhu: 28,67%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 29,91%
Indo Barometer (data masuk 40,67%):
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 31,72%
Tb Hasanuddin-Anton: 12,65%
Sudrajat-Syaikhu: 27,46%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 28,17%