Supriyadi Gendong Jenazah Husein karena Puskesmas Tolak Beri Ambulans

25 Agustus 2019 13:55 WIB
Supriyadi, Paman Husein, korban meninggal karena tenggelam di Sungai Cisadane, Tangerang. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Supriyadi, Paman Husein, korban meninggal karena tenggelam di Sungai Cisadane, Tangerang. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jenazah Muhammad Husein (8) terpaksa digendong Sang Paman, Supriyadi, keluar dari Puskesmas Cikokol setelah pihak puskesmas menolak mengantar jenazah menggunakan ambulans. Bagaimana ceritanya?
ADVERTISEMENT
Husein merupakan satu dari dua korban tenggelam di Sungai Cisadane, Tangerang pada Jumat (23/8) petang, saat sedang mandi. Jenazah Husein lalu dibawa ke puskesmas.
Supriyadi lalu meminta ambulans di puskesmas untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka. Namun, petugas puskesmas menolak karena mobil ambulans hanya untuk mengangkut pasien sakit.
"Pada saat mau bawa pulang, namanya petugas di situ kita enggak bisa maksa kan. Namanya alat transportasi di situ kan sudah ada bagiannya masing-masing. Pada saat itu, adanya ambulans buat bawa orang sakit sama rujukan bukan jenazah," ungkap Supriyadi ketika ditemui kumparan di rumahnya, Kawasan Kelapa Indah, Tangerang, Minggu (25/8).
Di Puskesmas Cikokol, kata dia, hanya terdapat satu ambulans. Oleh karena itu pihak puskesmas tak bisa memberikan bantuan mobil untuk mengantar jenazah Husein.
Puskesmas Cikokol Tangerang. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Pihak puskesmas kemudian menyarankan agar Supriyadi menghubungi rumah sakit dan layanan ambulans lain. Namun upaya Supriyadi menghubungi beberapa layanan gagal.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Supriyadi menggendong jenazah Husein keluar puskesmas dan hendak membawanya menggunakan motor milik saudaranya. Namun, saat akan dibawa, ada warga yang menawarkan jenazah dibawa pakai mobil.
"Sampai sini selesainya itu pukul 23.00 WIB dimakamkan. Langsung diurusin warga sini langsung dikuburkan, karena kan kasian harus segera dimakamkan," tuturnya.