Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Syahroni Sempat Provokasi Ibu-ibu Agar Tidak Beli Telur 'Palsu'
29 Maret 2018 12:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Syahroni, pria paruh baya yang mendadak viral, ternyata sempat mengajak ibu-ibu untuk tidak membeli telur yang didistribusikan kepada pemilik KJP. Syahroni menyebut telur yang didistribusikan itu adalah palsu.
ADVERTISEMENT
Ya, palsu alias tidak asli, atau buatan manusia.
Petugas PD Pasar Jaya Johar Baru, Ramli, mengaku melihat langsung aksi Syahroni memprovokasi warga agar tidak membeli telur KJP. Pada sore hari 14 Maret lalu, Syahroni yang selalu tampil dengan peci putihnya mendatangi kantor PD Pasar Jaya Johar Baru yang berada di lantai 3. Ia datang dan berteriak supaya ibu-ibu yang tengah mengantre tidak membeli telur di situ.
"Sekitar jam 15.00 WIB atau 14.00 WIB-an, dia sudah teriak-teriak dari sana itu. "Ibu-ibu jangan beli telur, jangan beli telur, telurnya palsu," cerita Ramli petugas PD Pasar Jaya Johar Baru saat ditemui kumparan (kumparan.com), Rabu (28/3).
Syahroni datang dengan mengklaim telah menerima telur palsu. Kedatangan Syahroni itu kemudian viral di media sosial lantaran ada beberapa orang yang memvideokannya. Entah siapa, masih menjadi misteri hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Yang miralin (memviralkan) enggak tahu, soalnya orang sudah pada ngantre semua. Waktu itu pada ngambil KJP, tahu-tahu Bapak itu setelah anaknya ngambil pulang ke rumah datang lagi sorenya itu," tambah Ramli.
Aksi buru-buru Syahroni itu ternyata justru menjadi malapetaka baginya. Polisi dan para petugas lainnya berhasil membuktikan bahwa telur yang disebut Syahroni 100 persen asli. Syahroni dituntut pertanggungjawabannya karena telah menebar isu hoaks.
"Kalau mecahin telur itu pas tanggal 14 Maret terus diusut-usut dari kepolisian dari Bareskrim, untuk menyatakan kebenaran telur itu, palsu atau tidaknya. Ternyata setelah dikonfirmasi sama DKPKP (Dinas Kesehatan Pangan, Kelautan, dan Perikanan-red), pokoknya. Ternyata kan tidak palsu telurnya," beber Ramli.
Ramli menyayangkan cara yang telah ditempuh Syahroni. Tetapi, beruntungnya tak banyak orang yang serta merta percaya dengan klaim Syahroni. Para pemilik KJP masih membeli telur yang dihargai Rp 10.000 itu dari harga aslinya Rp 24.000.
ADVERTISEMENT
"Sangat disayangkan kenapa bapak itu modelnya begitu. Tapi, orang-orang tetap beli, orang itu ada yang percaya ada yang enggak," pungkas Ramli.
Namun, masyarakat kini tak perlu risau. Telur yang diklaim Syahroni tidaklah palsu. Pria yang akrab disapa 'Pak Haji' itu telah meminta maaf atas klaimnya yang tidak mendasar itu di Mabes Polri, Selasa (27/3).
Syahroni juga merasa malu karena kasus tersebut sudah beredar luas padahal ternyata palsu. Sebagai tokoh masyarakat setempat, Syahroni meminta kasusnya tak dibesar-besarkan lagi.
"Sudahlah, saya malu ini. Saya kan tokoh masyarakat juga di sini," ujar Syahroni di lokasi terpisah.