Tahukah Kamu di Mana Letak JPO Pertama yang Dibangun di Jakarta?

12 Agustus 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah membongkar jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Plaza Indonesia. Alasan pembongkaran JPO itu adalah karena letaknya yang menghalangi patung 'Selamat Datang' jika dilihat dari Jalan Sudirman - Thamrin. Menurut Anies, fungsi JPO itu bisa digantikan dengan Pelican Crossing.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Anies membongkar JPO itu menuai kritik. Salah satu kritik datang dari Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa. Menurut Royke, pembongkaran JPO tersebut dilakukan secara terburu-buru. Pelican crossing itu justru malah membuat laju kendaraan tersendat.
"Saya juga enggak tahu ini kenapa itu buru-buru dirobohkan. Buru-buru dirobohkan ya cuma di titik ini saja ada hambatan, yang menuju Patung Kuda lancar," kata Royke, Selasa (31/7).
Lalu sebenarnya apa sih fungsi JPO itu? dan kapan pertama kali Jakarta punya JPO?
Jauh sebelum terbesit untuk membangun JPO, Jakarta di bawah komando Ali Sadikin (1966-1977) lebih dulu tertarik untuk membuat Zebra Cross. Kala itu, Zebra Cross dianggap mampu mengendalikan kenakalan pengendara di Jakarta.
Dikutip dari Historia, kala itu Zebra Cross dibuat di beberapa titik, yakni di Jalan Matraman, Salemba, Hayam Wuruk-Gajah Mada, Sudirman, dan Thamrin.
Ilustrasi Zebra Cross (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Zebra Cross (Foto: Pixabay)
Namun sebagian Zebra Cross yang telah dibuat itu, dianggap tak mampu menahan perilaku berkendara masyarakat Jakarta. Zebra Cross yang dibuat untuk kemanan itu malah membuat banyak nyawa melayang. Sebab, kala itu, para pengendara di Jakarta tak sedikitpun mengurangi kecepatannya jika akan melintasi Zebra Cross.
ADVERTISEMENT
Setelah Zebra Cross dianggap tak mampu melawan kenakalan pengendara di Jakarta, Pemprov DKI membangun alat bantu menyeberang lain. Alat bantu para pedestrian yang ingin menyeberang itu dikenal dengan Flicker Lights.
Flicker Lights atau lampu kedip dibangun di sejumlah persimpangan yang ramai. Sama seperti Zebra Cross, para pengendara juga harus melambatkan kendaraannya saat akan melewati Flicker Lights. Namun Flicker Lights juga gagal menggugah kesadaran pengendara mobil dan motor untuk mengutamakan pejalan kaki.
Kegagalan Zebra Cross dan Flicker Lights itu membuat Pemprov DKI memutar otak. Akhirnya pada 1968, untuk pertama kali Pemprov DKI memiliki JPO. Saat itu, Ali Sadikin membangun JPO di depan Sarinah, di daerah pertokoan pertama di Jakarta, di Jalan MH Thamrin. Kala itu JPO pertama di Jakarta dinamai dengan JPO Kartini. Sebab, hari peresmian JPO tersebut bertepatan dengan perayaan Hari Kartini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan JPO pertama di Jakarta yang dibiayai oleh swasta itu menelan biaya sebesar Rp 2,3 juta atau setara dengan Rp 300 jutaan di era saat ini. Pembiayaan itu memiliki konsekuensi, yakni perusahaan swasta boleh memasang reklame di badan jembatan penyeberangan selama lima tahun.
Namun saat ini, di Jakarta ada alat bantu menyeberang lain yang disebut Pelican Crossing.
Pejalan kaki gunakan pelican crossing di bundaran HI (30/7). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pejalan kaki gunakan pelican crossing di bundaran HI (30/7). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)