Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Forum Umat Islam (FUI) meluncurkan program Subuh Akbar Indonesia (SAI) dengan mengerahkan 210 orang untuk menjaga setiap TPS pada hari pencoblosan 17 April mendatang.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo tidak mempermasalahkan keinginan FUI. Meski begitu, ia meminta agar FUI berkoordinasi dengan satuan keamanan wilayah setempat.
“Boleh saja, tapi harus koordinasi dengan satuan wilayah setempat,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).
Dedi mengungkapkan, satuan pengamanan harus berada di luar bilik suara TPS. Ia juga mengimbau agar FUI tidak mengganggu jalannya pencoblosan.
“Mereka di luar, mereka pasti akan berkoordinasi, dan akan diberi batas mereka,” ujar Dedi.
Keinginan FUI untuk mengawal TPS sekali lagi diharapkan tidak mengganggu keamanan TPS. Menurut Dedi, keamanan TPS adalah hal utama.
“Boleh, insyaallah, asal situasi aman,” pungkasnya.
Sebelumnya Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath yang juga Sekjen Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo-Sandi (Kopassandi) menargetkan, tiap TPS akan dikawal oleh 210 jemaah, yang terdiri dari 10 orang panitia Subuh Akbar Indonesia dan 200 anggota jemaah.
ADVERTISEMENT
“Yang kawal bukan cuma saksi 2 sampai 3 orang, tapi umat yang punya suara. Kita targetkan satu TPS, 210 orang. 10 panitia dan 200 anggota jemaah umat Islam yang ada di DPT. Berdasarkan fatwa MUI (gunakan hak pilih), bergerak bersama ke TPS, putihkan TPS. Jaga ketenteram dan berzikir agar Allah beri keselamatan,” ujar Al Khaththath, Kamis (28/3).
Ketum HTI periode 2002-2004 itu juga mengajak jemaah melakukan simulasi Subuh Akbar Indonesia pada 31 Maret nanti.