Teks Lengkap "Pesan Bogor" yang Disepakati Ulama Dunia

3 Mei 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Pertemuan 100 ulama, cendekiawan Muslim, dan tokoh Islam seluruh dunia di Bogor, Jawa Barat, rampung pada Kamis (3/5). Hasil dari pertemuan ini adalah Pesan Bogor, berisi komitmen para ulama menjunjung tinggi wasathiyah Islam.
ADVERTISEMENT
Para ulama mengakui bahwa wasathiyah Islam adalah solusi dalam berbagai permasalahan peradaban modern. Padahal wasathiyah yang berarti jalan tengah - tidak ekstrem ke kiri atau ke kanan - telah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam dan para Khalifah Islam di masa lampau.
Dalam Pesan Bogor yang dibacakan oleh dibacakan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antar agama dan Peradaban Din Syamsudin, para ulama berkomitmen mengaktifkan kembali wasathiyah Islam dengan tujuh nilai utamanya.
Selain itu, para ulama juga berkomitmen mempromosikan gerakan ini ke seluruh dunia, demi membangun "Ummatan Wasatan, sebuah masyarakat yang adil, makmur, damai, inklusif, harmonis, berdasarkan ajaran Islam dan moralitas."
Perumusan Bogor Message KTT ulama-sedunia. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perumusan Bogor Message KTT ulama-sedunia. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Berikut adalah teks lengkap Pesan Bogor:
Bismillahinahmanirrahim
Dalam Nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang
ADVERTISEMENT
Kami, Cendekiawan Muslim Dunia, bersidang di Konsultasi Tingkat Tinggi Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam, di Bogor, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 1 Mei, 2018;
Mengakui realitas peradaban modern yang menunjukkan kekacauan global, ketidakpastian dan akumulasi kerusakan global, diperparah oleh kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai bentuk kekerasan, baik di tingkat nasional maupun global;
Percaya pada Islam sebagai agama damai dan rahmat (din aI-salam wa alrahmah), agama keadilan (din aI-adalah), dan agama peradaban (din aI-hadarah) yang prinsip dan ajaran dasarnya mengajarkan cinta, rahmat , harmoni, persatuan, kesetaraan, perdamaian, dan kesopanan;
Mengakui bahwa paradigma Wasatiyaat Islam, sebagai ajaran utama Islam, telah dipraktekkan dalam perjalanan sejarah sejak era Nabi Muhammad SAW, khalifah yang dibimbing dengan benar (al-Khilafah alRashida), ke periode modern dan kontemporer, di berbagai negara di seluruh dunia, serta menegaskan kembali peran dan tanggung jawab moral para cendekiawan Muslim untuk memastikan dan memelihara generasi masa depan untuk membangun peradaban Ummatan Wasatan;
ADVERTISEMENT
Dengan ini berkomitmen untuk:
1. Mengaktifkan kembali paradigma Wasatiyyat Islam sebagai ajaran Islam pusat yang meliputi 7 (tujuh) nilai utama:
Tawassut, posisi di jalur tengah dan lurus;
I'tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab;
Tasamuh, mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan;
Syura, bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus;
Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama;
Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan manusia;
Muwatonah, mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai paradigma Wasatiyyat Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat dan eksemplar dari sejarah peradaban Islam;
3. Memperkuat tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam sedang mengamati paradigma Wasatiyyat Islam dalam semua aspek kehidupan;
ADVERTISEMENT
4. Mendorong negara-negara Muslim dan komunitas untuk mengambil inisiatif untuk mempromosikan paradigma Wasatiyyat lslam, melalui World Fulcrum of Wasatiyyat Islam, dalam rangka membangun Ummatan Wasatan, sebuah masyarakat yang adil, makmur, damai, inklusif, harmonis, berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas.
Semoga Allah Swt Memberkati Kami.
Bogor, 3 Mei 2018 17 Sha 'ban 1439H