Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tentang Kekhusukan Ibadah di Gereja Sepulchre Yerusalem
25 Desember 2017 11:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 25 Desember, dengan penuh kasih dan suka cita umat Kristen di seluruh dunia memperingati hari raya Natal. Peringatan Natal dilakukan untuk mengenang kelahiran Yesus Kristus sang juru selamat.
ADVERTISEMENT
Gereja, tempat ibadah umat Kristen kemudian menjadi titik yang sangat ramai saat Natal tiba. Dalam perjalanannya, beberapa gereja umat Kristen menyimpan sejarah penting sehingga membuatnya menjadi tempat yang sakral.
Salah satu gereja umat Kristen yang dianggap sakral oleh umat Kristen adalah Gereja Sepulchre atau Gereja Makam Kudus yang berdiri di Kota Tua Yerusalem . Seperti digambarkan anggota DPR Taufiqulhadi dalam bukunya 'Satu Tuhan Tiga Kota' tahun 2017, Gereja Sepulchre adalah tempat ziarah utama bagi umat Kristen di seluruh penjuru dunia.
"Gereja Sepulchre adalah tempat paling suci orang Kristen. Di Gereja ini, kita akan melihat karang Golgota, tempat Yesus disalib, kemudian tempat pembaringan Yesus setelah ia diturunkan dari salib hingga ruangan tempat ia dibangkitkan," tulis Taufiqulhadi.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya Gereja Sepulchre selalu dikunjungi para peziarah. Mereka yang datang berkunjung ada yang berkulit putih dan hitam, bermata sipit, berjenggot panjang, berambut lurus dan keriting, dan sebagainya.
Di dalam Gereja Sepulchre terdapat misa Katolik, Ortodoks, dan Gereja Yunani Armenia yang sambung menyambung dan sangat ramai setiap harinya. Saat misa berlangsung, terpancar wajah dari para pengunjung yang tulus kepada Tuhannya meski dengan cara dan gayanya masing-masing.
"Dua orang wanita dari Afrika dengan pandangan mata terharu mendekati pelan tempat pembaringan Yesus setelah ia disalib. Ia berlutut dan mencium batu dipan pembaringan itu lama sekali seraya tangan berupaya meraup seluruh permukaan dipan," jelas Taufiqulhadi.
Air mata kemudian jatuh berlinang saat dua wanita tersebut bangkit. Salah satu dari keduanya kemudian mengeluarkan parfum Samsara dari tasnya. Ia menyemprot seluruh pembaringan tersebut. Saat ia beranjak, matanya masih menatap tempat pembaringan seakan jasad Yesus masih terbujur di sana.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan seorang wanita tua dari Bulgaria yang berkunjung ke Gereja Sepulchre. Ia datang dan kemudian membungkuk serta mencium karang Golgota seperti tak ada puasnya.
"Ia bangkit dan menggeser sedikit lantas mencium lagi, demikian berulang-ulang ia lakukan sehingga lebih sepuluh kali, terakhir ia berdiri dengan air mata penuh di pipinya," sebut Taufiqulhadi.
Beragamnya pengunjung Gereja Sepulchre, membuat gereja ini menjadi tempat melihat berbagai ekspresi keikhlasan manusia yang ingin memperoleh ampunan dan kasih dari Tuhannya.