Terguncang Gempa Lombok, Musala As-Syuhada di Bali Hanya Retak

6 Agustus 2018 18:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Musholla As Syuhada di Denpasar, Bali, Senin (6/8) (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Musholla As Syuhada di Denpasar, Bali, Senin (6/8) (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah masjid rusak parah akibat gempa Lombok. Tapi, hal ini tidak terjadi di Musala As-Syuhada, Kompleks BLK, Denpasar, Bali. Musala ini hanya mengalami retak kecil di dinding bagian luar.
ADVERTISEMENT
"Ada retak bagian dinding sama lantai sedikit di luar. Tapi di dalam aman," kata salah seorang jemaah, Syafii saat berbincang dengan kumparan di lokasi, Senin (6/8).
Rekaman Salat Isya di Masjid Bangli Saat Gempa Terjadi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman Salat Isya di Masjid Bangli Saat Gempa Terjadi. (Foto: Dok. Istimewa)
Musala ini menjadi pembicaraan karena video imam dan jemaah masjid yang tetap bertahan melanjutkan salat Isya saat gempa Lombok mengguncang Bali. Syafii merupakan satu dari 12 jemaah yang bertahan dan menyelesaikan salat Isya. Dari video itu bisa diketahui dahsyatnya guncangan gempa tersebut.
Musala as Syuhada di Bali, saat gempa 7.0 SR yang berpusat di Lombok. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Musala as Syuhada di Bali, saat gempa 7.0 SR yang berpusat di Lombok. (Foto: Dok. Istimewa)
Kondisi di Musala As Syuhada sangat berbeda dengan sebuah masjid di Bangli, Bali. Masjid ini mengalami rusak cukup parah di bagian dalamnya. Plafon langsung runtuh saat gempa Lombok ikut mengguncang kawasan itu.
Beruntung, sesaat sebelum plafon itu jatuh, semua jemaah yang tengah salat Isya menyemalatkan diri. Termasuk imam salat di masjid itu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kumparan berusaha mewawancarai imam Musala As Syuhada, Syekh Arafat. Namun, lewat seorang jemaah, Syekh Arafat menolak dengan alasan khawatir riya.
------------
Untuk membantu meringankan duka para warga Lombok dan sekitarnya, kumparan menggalang donasi online melalui platform kitabisa. Perkembangan jumlah donasi serta penyerahannya akan terus kami sajikan.
Jika Anda tergerak untuk membantu, dapat menyalurkannya di sini.