Thailand Mulai Menindak Beg-packers yang Makin Menjamur

30 Juli 2018 7:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Banyak Backpacker di Thailand yang menjadi pengemis. (Foto: Twitter/ @ImSoloTraveller)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak Backpacker di Thailand yang menjadi pengemis. (Foto: Twitter/ @ImSoloTraveller)
ADVERTISEMENT
Thailand mulai gerah dengan aktivitas ‘beg-packers’ yang kerap dilakukan turis-turis Barat. Beg-packers merupakan istilah bagi backpackers asal negara-negara Barat yang mengemis di jalanan untuk membiayai perjalanan mereka
ADVERTISEMENT
Dilansir News.com.au (30/7), saat ini pemerintah Thailand telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan turis asing untuk membawa setidaknya 20 ribu baht atau 748 dolar AS ketika berkunjung ke negara tersebut.
Berdasarkan informasi dari Thaivisa, sebuah forum daring para ekspatriat di Thailand, petugas-petugas imigrasi di Bandara Suvarnabhumi sudah mulai meminta para turis asing untuk menunjukan kepemilikan uang tunai mereka sebelum masuk ke negara tersebut.
Seorang anggota Thaivisa yang memegang visa pelajar mengungkapkan bahwa dirinya ditolak masuk ke Thailand setelah hanya mampu menunjukan uang sebesar 8 ribu baht.
Begpacker di Thailand (Foto: Twitter/ @ImSoloTraveller)
zoom-in-whitePerbesar
Begpacker di Thailand (Foto: Twitter/ @ImSoloTraveller)
Seorang petugas imigrasi yang tak mau disebut namanya mengungkapkan bahwa turis yang datang ke Thailand memang sudah seharusnya dapat menunjukan jumlah uang yang mereka miliki untuk hidup sehari-hari. Ia menambahkan bahwa hal itu merupakan prosedur normal untuk mencegah masuknya pekerja asing ilegal.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut dipercaya sebagai respons pemerintah atas meningkatnya jumlah ‘beg-packers’ dan pekerja asing di Thailand. Namun, Thaivisa tidak dapat mengonfirmasi apakah aturan tersebut juga diterapkan di seluruh wilayah Thailand.