Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Tidak Akan Ada Lagi Senjata di Perbatasan Dua Korea
25 Oktober 2018 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Kamis (25/10) Area Keamanan Bersama di desa Panmunjom yang kini dikenal dengan desa gencatan senjata akan dibuat tanpa ada senjata. Sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 1953, di lokasi ini berdiri para tentara kedua negara yang saling tatap 24 jam sehari, bersenjata.
Jumat pekan ini (26/10), seluruh tentara di lokasi ini akan dilucuti. Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan AS Choi Hyun-soo, langkah ini menunjukkan upaya diplomatik yang terus berjalan untuk perdamaian dua negara.
"Ini sesuai rencana," kata Choi.
Di Panmunjom perjanjian gencatan senjata ditandatangani Korut dan Korsel. Awalnya ini adalah wilayah netral hingga kasus pembunuhan pada 1976. Ketika itu tentara Korut menyerang pekerja yang ingin menebang pohon di DMZ, menewaskan dua tentara Amerika Serikat dari kesatuan penjaga perdamaian PBB.
ADVERTISEMENT
Hubungan kedua negara membaik setelah pemimpin Korut Kim Jong-un bertemu Presiden Korea Moon Jae-in di Panmunjom pada April lalu. Pertemuan itu disusul dengan kopi darat Kim dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura.
Kedua negara sepakat memulai proses perdamaian, meningkatkan hubungan, dan Korut setuju untuk melucuti senjata nuklir mereka.
Jika sudah dinyatakan bebas senjata, DMZ akan dijaga oleh 35 tentara tanpa senapan dari kedua negara. Turis dan pengunjung juga akan diperbolehkan berada di wilayah ini.