Tim Jokowi ke Tim Prabowo: Siapa yang Hoaks, Siapa yang Kardus?

9 Oktober 2018 15:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menghadiri Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara, Senin (8/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Rusman )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menghadiri Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara, Senin (8/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Rusman )
ADVERTISEMENT
Timses Jokowi-Ma'ruf tak ambil pusing dengan tudingan lawan politik mereka yang menilai pemanggilan Amien dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet merupakan upaya politik tak sehat. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding memilih menyerahkan semua penilaian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Karding menilai masyarakat punya penilaiannya sendiri. Misalnya, ketika kubu Prabowo-Sandi dilanda polemik soal jenderal kardus.
"Tapi yang penting faktanya, siapa yang hoaks, siapa yang kardus. Siapa yang suka nyerang-nyerang tanpa data itu kan sudah kelihatan hari ini ya, " kata Karding di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).
Bagi Politikus PKB ini, kubu Jokowi tak mempersoalkan tudingan tersebut dan fokus bekerja untuk mencapai pemenangan di Pilpres 2019.
"Jadi enggak apa-apa mereka menuduh yang penting kita kerja prestasi, data, fakta, sudah selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, Koordinator Jubir Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pemanggilan Amien Rais dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet sebagai upaya politik tak sehat jelang pilpres.
"Terkait dengan panggilan itu sebagian seluruh anggota Koalisi Indonesia adil dan makmur menghargai secara hukum dan tentu kami akan dengan senang gembira itu akan memenuhi seluruh panggilan hukum itu meskipun nanti akan disampaikan oleh beberapa tokoh yang ada di sini," kata Dahnil di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
ADVERTISEMENT
"Tentu kami pahami panggilan-panggilan itu sebagai upaya politik yang tidak sehat di tengah pilpres seperti ini bagi kami," imbuhnya.
Menurutnya kasus ini sebenarnya sudah selesai semenjak pengakuan dari Ratna. Namun, ada upaya-upaya pihak tertentu untuk mengkriminalisasi tokoh-tokoh yang tergabung dalam BPN Prabowo-Sandi.