Tim Jokowi: Percuma Retorika Antikorupsi, tapi Tak Dijalankan Sendiri

18 Januari 2019 11:00 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo berjabat tangan dengan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama Pilpres 2019. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo berjabat tangan dengan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama Pilpres 2019. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Ace Hasan Syadzily menyoroti komitmen HAM dan pemberantasan korupsi Prabowo-Sandi yang ditunjukkan saat debat perdana. Bagi Ace, Prabowo tidak menyelesaikan permasalahan internal di Gerindra salah satunya soal caleg eks napi korupsi.
ADVERTISEMENT
"Percuma memikat dengan retorika tapi tidak punya komitmen untuk menjalankannya baik untuk diri sendiri atau halaman rumahnya sendiri," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/1).
Ace melanjutkan, hal itu dapat dilihat dari pertanyaan pertama Jokowi menyangkut visi misi Prabowo-Sandi yang menyebutkan bahwa setiap kebijakan akan berperspektif gender dan akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan.
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di DPP Golkar. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di DPP Golkar. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Namun dalam struktur pengurusan Partai Gerindra jabatan strategis justru semuanya laki-laki. Hal ini berbeda dengan komitmen Jokowi yang ditunjukan secara konkret dengan mengangkat 9 menteri perempuan serta pansel KPK juga semuanya perempuan.
"Jadi komitmen dan konsisten harus ditunjukkan bukan hanya sekadar retorika," ucap Ace.
Lalu, jawaban Prabowo soal data ICW terkait napi eks koruptor juga, menurut Ace, cenderung emosional. Padahal, itu adalah sebuah fakta.
ADVERTISEMENT
"Prabowo justru menuduh data ICW subjektif dan juga meremehkan tindak korupsi yang dilakukan kadernya hanya mengambil uang tidak seberapa," tutur Ace.
"Tapi yang namanya korupsi tetap mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri. Bagaimana mau konsisten memberantas korupsi kalau pemimpin justru melindungi koruptor di rumahnya sendiri," tegasnya.
Debat kemarin, Kamis(17/1) bertema: hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Berdasarkan jadwal KPU, debat kedua akan berlangsung pada tanggal 17 februari mendatang.