Timses Jokowi Prediksi Jika Prabowo Terpilih Pers Dibredel

7 Desember 2018 20:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Disabilitas ke-26 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Disabilitas ke-26 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sudah menunjukkan watak aslinya yang memusuhi pers. Dengan watak itu, mereka menilai sangat mungkin jika Prabowo terpilih dalam Pilpres 2019 pembredelan media kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding menyebutkan, Prabowo yang memusuhi media adalah contoh sikap antidemokrasi. Pasalnya, pers dianggap sebagai salah satu pilar dalam demokrasi.
"Menurut saya baru saja calon itu (Prabowo) sudah memusuhi pers. Nanti saya menduga, kalau sudah berkuasa pers dibredel. Hati-hati temen-temen pers itu," kata Karding dalam acara Workshop Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).
Abdul Kadir Karding-PKB. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Abdul Kadir Karding-PKB. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Karding berpendapat, berkerja sama dengan pers dapat membuat demokrasi berkualitas. Sikap memusuhi pers, disimpulkan Karding, menunjukkan seseorang tidak setuju dengan demokrasi.
"Saya kira ciri-ciri antidemokrasi adalah salah satunya memusuhi pers," pungkasnya.
Terlebih, sebut Karding, Prabowo memiliki sejarah antidemokrasi. Karding lalu menyinggung mudahnya pembredelan media di orde baru.
ADVERTISEMENT
"Dulu kalau orang-orang berbeda sama dia (Soeharto), zaman pemerintahan lama itu, itu (media) dibredel," ucap Karding.
Rasa kesal Prabowo dengan media dilontarkan saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional. Ketua Umum Partai Gerindra itu merasa media tidak mengabarkan Reuni 212 secara benar.
“Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang enggak ada orang,” kata Prabowo dengan nada tinggi di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Rabu (5/12).