Timses: Prabowo Unggul 3-0 karena Miliki Gagasan Lebih Konkret

18 Januari 2019 9:01 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Mardani di Deklrasi Mak Ija di Jakarta Timur, Selasa (20/11/2018). (Foto: Paulina Heras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani di Deklrasi Mak Ija di Jakarta Timur, Selasa (20/11/2018). (Foto: Paulina Heras/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua BPN Mardani Ali Sera menilai paslon nomor 02 Prabowo-Sandi unggul 3-0 di debat perdana Pilpres 2019, Kamis (17/1). Mardani mengungkapkan, keduanya unggul karena memiliki gagasan yang lebih konkret soal hukum, HAM, dan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, debat pertama sudah kita lewati dan kita sudah cukup puas dengan hasilnya. Penilaian saya, Prabowo-Sandi sementara unggul dengan skor 3-0," kata Mardani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/1).
"Pak Prabowo dan Bang Sandi menjanjikan hukum sebagai panglima dan harus berkeadilan. Sedangkan jawaban paslon nomor 01 yang menganggap institusi penegak hukum ditempati kader parpol tidak masalah justru sangat mengkhawatirkan," imbuhnya.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dipijat pasangan cawapresnya Sandiaga Uno saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dipijat pasangan cawapresnya Sandiaga Uno saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Ketua DPP PKS ini juga menilai, di masa kepemimpinan Jokowi, semangat pemberantasan korupsi masih belum terlihat jelas. Menurutnya, salah satu contohnya adalah masih banyaknya pejabat yang ditangkap karena korupsi.
Sementara dari segi penegakan HAM, menurutnya, Jokowi masih belum bisa menyelesaikan masalah tersebut selama lebih dari empat tahun kepemimpinannya. Misalnya, dalam kasus kriminalisasi ulama, kasus Novel Baswedan, hingga TKI yang dihukum mati di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Terkait terorisme, petahana harusnya menjelaskan visi penanganan terorisme di Indonesia, lebih dari sisi preventif, dengan meningkatkan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga tidak ada lagi orang yang melakukan tindakan terorisme," ucap Mardani.
Ia juga menyebut, masih banyak PR yang dimiliki Jokowi karena belum ada terobosan baru di bidang hukum, HAM, dan terorisme di komitmen Nawacitanya. Sehingga, secara keseluruhan, Mardani merasa Jokowi terkesan belum memiliki gambaran apa yang akan dilakukan 5 tahun ke depan.
"Menurut saya, setelah menonton debat kandidat ini, pasangan nomor urut 01 belum memiliki grand design gambaran lima tahun ke depan," pungkasnya.