Tinjau Kebakaran Kapal, Ombudsman Nilai Pelabuhan Benoa Tak Penuhi SOP

11 Juli 2018 9:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Ombudsman RI Bali, Umar Ibnu Alkhatab di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa.
 (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Ombudsman RI Bali, Umar Ibnu Alkhatab di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kebakaran puluhan kapal ikan di Kawasan Jalan Ikan Tuna, Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, turut menyita perhatian Ombudsman. Saat meninjau lokasi kebakaran, Ketua Ombudsman Bali, Umar Ibnu Alkhatab, menilai Pelabuhan Benoa tak memenuhi penerapan standar operasional prosedur (SOP) pelabuhan.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah sering terjadi, berarti ada kelalaian untuk memenuhi SOP di lingkungan Pelabuhan Benoa. Dengan minimnya fasilitas, berarti yang berwenang tidak punya perhatian serius terhadap apa yang ada di Pelabuhan Benoa," ujar Umar saat meninjau lokasi.
Suasana kapal terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kapal terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan)
Kelalaian yang dimaksud Umar merujuk pada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa dan Pelindo III. Sehingga, menurutnya, perlu ada penegasan evaluasi pembuatan SOP agar kejadian serupa tidak terulang.
Suasana kapal terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kapal terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan)
Polisi sebelumnya menganggap SOP keamanan terkait hal-hal kedaruratan kapal masih sangat kurang. Salah satunya, sistem pemadam kebakaran yang terhubung dengan sumber air, atau hydrant, yang jauh dari area pelabuhan.
Kebakaran puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Benoa Denpasar (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Benoa Denpasar (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Belum lagi, Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Bali juga mengkritik fasilitas kolam bersandar kapal-kapal ikan di dermaga barat yang terlalu penuh dan tidak memadai.
ADVERTISEMENT
"Ini harus dievaluasi, diambil langkah praktis untuk memperbaiki kondisi di Pelabuhan Benoa, baik jangka pendek dan panjang, di antaranya membuat SOP yang rigid dan simultan. Biar kalau ada kejadian serupa bisa lebih cepat ditangani," tuturnya.
Warga mengamati puing-puing kapal ikan yang terbakar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengamati puing-puing kapal ikan yang terbakar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
"Saya harap pihak manajemen perusahaan lebih arif menyikapi situasi ini. kepada ABK, agar keputusan tidak sebelah pihak, tapi ada solusi apakah dipertahankan atau dirumahkan. Diambil langkah lebih bijak. Manajemen beri insentif ke mereka," imbuh Umar.
Usai insiden ini, Umar berharap, Dinas Kesehatan Provinsi Bali memeriksa kondisi kesehatan masyarakat area pelabuhan yang sempat terpapar asap. Sekaligus menguji kualitas udara di sekitarnya agar tidak terjangkit infeksi saluran pernafasan.
Kebakaran puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (9/7). Kebakaran terjadi sejak pukul 02.15 Wita masih dalam penanganan. (Foto: Cisilia Agustina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (9/7). Kebakaran terjadi sejak pukul 02.15 Wita masih dalam penanganan. (Foto: Cisilia Agustina/kumparan)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali mencatat sekitar 39 unit kapal terbakar, dan sudah bisa diidentifikasi sebagian. Sedangkan api baru bisa ditaklukkan menjelang petang hari.
ADVERTISEMENT
Kebakaran tersebut diduga adanya hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Meski begitu, polisi juga akan menyelidiki apakah kejadian ini murni korsleting, kelalaian, atau memang ada tindakan 'pembakaran'.