TNI AD Khawatir Komunisme Gaya Baru Bangkit di Indonesia

30 September 2018 20:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya menggelar acara doa bersama mengenang para pahlawan revolusi yang gugur saat peristiwa pemberontakan PKI pada tanggal 30 September, peristiwa itu dikenal dengan G30S/PKI.
ADVERTISEMENT
Acara doa bersama dipimpin Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tatang Sulaiman. Selain Tatang, hadir pejabat TNI lainnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto.
Dalam sambutannya, Tatang membacakan amanat KSAD Jenderal TNI Mulyono, yang mewanti-wanti bangkitnya komunisme dengan gaya baru. Ia mengajak masyarakat untuk tetap waspada.
"Ideologi komunisme di negara kita kini tengah bermetaformasis dengan komunisme gaya baru, tanpa kita sadari telah menyusup ke dalam kehidupan bermasyarakat bangsa dan negara," kata Tatang di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Minggu (30/9)
"Oleh karena itu, kita perlu meneguhkan kembali komitmen untuk mencegah komunisme hidup lagi di negara yang kita cintai ini," imbuhnya..
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Tatang menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir muncul simbol-simbol yang mengindikasikan bangkitnya kembali komunis di tengah masyarakat. Ia juga menyinggung adanya suatu forum diskusi yang mencoba mengulas kembali peristiwa G30S/PKI.
ADVERTISEMENT
"Ada suatu forum diskusi atau seminar yang bermaksud mengungkit kembali peristiwa tahun 1965 dengan dalih pelurusan sejarah padahal sejarah telah menujukkan dengan gamblang bahwa PKI adalah penghianat bangsa," ungkapnya.
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Doa Bersama Kodam Jaya mengenang tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Tatang menegaskan, TNI tetap berkomitmen untuk mengawal TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 demi kesatuan bangsa Indonesia.
"TNI akan terus berkomitmen untuk mengawal ketetapan negara tersebut demi tetap tegaknya negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," pungkasnya.