TNI AL Tangkap Kapal Berbendera Vietnam Curi Ikan di Natuna

30 Mei 2018 23:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koarmada I Tangkap Kapal Asing Pencuri Ikan (Foto: dok. Dispen Koarmada I)
zoom-in-whitePerbesar
Koarmada I Tangkap Kapal Asing Pencuri Ikan (Foto: dok. Dispen Koarmada I)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komando Armada (Koarmada) I menangkap kapal asing asal Vietnam yang mencuri ikan di wilayah laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Penangkapan yang dilakukan pada Selasa (29/5) sekitar pukul 14.00 WIB itu bermula dari patroli yang dilakukan oleh KRI Halasan-630.
ADVERTISEMENT
Pangarmada I Laksda TNI Yudo Margono mengatakan kapal asing tersebut tertangkap basah tengah menangkap dan mengangkut ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di laut Natuna.
“Komandan KRI Halasan-630 saat itu langsung Letkol Laut (P) Sandy memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan prosedur pengejaran, penangkapan dan penyelidikan. Lalu dilanjutkan dengan peran pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal ikan tersebut,” ujar Yudo dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (30/5).
Snorkeling di laut Pulau Natuna (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Snorkeling di laut Pulau Natuna (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Saat diperiksa, kapal asing berbendera Vietnam yang beranggotakan 12 anak buah kapal itu diketahui tidak memiliki surat-surat yang lengkap untuk melakukan penangkapan di wilayah perairan Indonesia.
“Kapal tersebut berbendera Vietnam dan tidak memiliki dokumen kapal, dokumen muatan serta dokumen personel. Sehingga dugaan kapal tersebut melanggar Undang-Undang RI No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait jumlah tangkapan ikan yang berhasil diamankan, Yudo mengaku belum dapat memastikannya namun ia memastikan jenis tangkapan kapal asing tersebut beragam.
Atas peristiwa penangkapan tersebut, Yudo menegaskan Koarmada I akan terus berkomitmen untuk menjaga keamanan wilayah perairan laut Indonesia. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan intensitas patroli laut baik menggunakan kapal atapun pesawat.
“Hal itu untuk menegakkan kedaulatan negara di wilayah perairan Laut Natuna,” tegas Yudo.