TNI-Polri Evakuasi Massa yang Terkepung di Kantor Gubernur Papua

30 Agustus 2019 10:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kericuhan saat aksi massa dibubarkan oleh petugas kepolisian di Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Dian Kandipi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kericuhan saat aksi massa dibubarkan oleh petugas kepolisian di Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Dian Kandipi
ADVERTISEMENT
Anggota TNI dan Polri mengevakuasi massa yang berkumpul di kantor Gubernur Papua, Jayapura. Para demonstran yang jumlahnya diperkirakan berjumlah 1.000 orang itu harus dievakuasi karena berhadapan dengan massa lain yang tak setuju dengan adanya aksi.
ADVERTISEMENT
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, massa yang dievakuasi sudah menduduki kantor Gubernur Papua sejak Kamis (29/8). Mereka disebut tertahan karena ada sekelompok orang yang menolak demonstrasi datang ke lokasi tersebut.
"Pengerahan truk TNI/Polri yang dimulai sejak pukul 09.15 (WIT) adalah dalam upaya mengantisipasi bentrok antara massa aksi demo yang merasa ketakutan untuk kembali ke tempat masing-masing," kata Eko dalam keterangan tertulisannya, Jumat (30/8).
Penyebab kebakaran di kantor Gubernur Papua. Foto: Dok. Istimewa
Eko menjelaskan, sekelompok orang yang berhadapan dengan demonstran di kantor Gubernur Papua menamakan dirinya Paguyuban Nusantara. Kelompok ini menolak adanya demonstrasi di Jayapura. Menurut Eko, kelompok ini sampai melakukan sweeping pendemo.
"Upaya selanjutnya Kodam XVII/Cenderawasih adalah yang pertama, menghimbau terhadap masyarakat Paguyuban Nusantara untuk menghentikan aksi sweeping terhadap pelaku aksi demo. Kedua, meningkatkan pengamanan terhadap objek-objek vital dan memback-up Polda Papua dalam rangka pengamanan aksi-aksi demo di lapangan," kata Eko.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, demo di sejumlah titik di Jayapura, Papua, semua dimulai dengan aksi damai. Tapi, situasi mendadak rusuh karena ada oknum perusuh.
“Hari ini kita cukup prihatin karena memang massa tadinya 1.000 orang dari wilayah Abepura dan Jayapura melakukan aksi damai, disusupi perusuh. Perusuh tersebut memprovokasi massa untuk melakukan tindakan anarkistis,” kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).