Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Topan Mangkhut Tewaskan 64 Orang di Filipina, Rusak 250 Ribu Ton Padi
17 September 2018 10:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Amukan Topan Mangkhut menyisakan kehancuran besar di provinsi bagian utara Filipina. Puluhan orang tewas dan kerugian akibat lahan pertanian yang hancur diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Kementerian Pertanian Filipina pada Senin (17/9) melaporkan total ada 250.730 ton padi yang rusak akibat hantaman Mangkhut pada akhir pekan lalu. Turut hancur akibat amukan topan berkekuatan 200 km per jam itu adalah 1.204 ton tanaman jagung.
Filipina memperkirakan kerugian total sektor pertanian akibat hancurnya padi dan jagung mencapai sekitar 5 miliar peso, atau lebih dari Rp 1,3 triliun.
Padahal, Filipina sebagai salah satu importir beras terbesar dunia saat ini tengah menggenjot produksi padi mereka. Kehancuran ini dikhawatirkan meningkatkan harga jual beras sehingga mendorong inflasi ke tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Sementara itu, menurut laporan The Guardian, total korban tewas akibat Topan Mangkhut di Filipina mencapai 64 orang. Korban terbanyak terdapat di Provinsi Benguet, pulau Luzon, dengan korban 38 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan korban meninggal dunia akibat longsor yang menimbun rumah-rumah mereka. Dilaporkan masih ada 37 orang yang masih hilang, diduga tertimbun reruntuhan atau longsor.
Pada Minggu, Duterte dan pejabat Filipina terbang ke lokasi terparah tertimpa bencana, yaitu Cagayan. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas.
"Ini adalah peristiwa yang tidak terduga. Dalam istilah asuransi, ini karena Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana ini bisa karena Tuhan, tapi itu istilah yang digunakan oleh asuransi," kata Duterte.
Topan Mangkhut kemudian bergerak ke Hong Kong dan terus mengarah ke barat, melintasi Guangdong dan Makau. Pemerintah China telah melakukan antisipasi bencana, termasuk menutup puluhan kasino di Makau.
Live Update