Trump Ancam Militer Venezuela agar Tinggalkan Nicolas Maduro

19 Februari 2019 11:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: REUTERS/Jim Young
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: REUTERS/Jim Young
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam militer Venezuela agar segera meninggalkan Nicolas Maduro. Ini adalah langkah terbaru AS untuk menggulingkan kepemimpinan Venezuela di tengah krisis politik.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Reuters, ancaman ini disampaikan Trump di hadapan para imigran Venezuela dan Kuba di Miami, Senin (18/2). Dia mengatakan, tidak ada masa depan bagi militer Venezuela yang masih mendukung Maduro.
"Kalian tidak akan menemukan tempat aman, tidak ada jalan keluar mudah, dan tidak ada jalan kabur. Kalian akan kehilangan semuanya," kata Trump.
Maduro menanggapi komentar Trump itu dengan mengatakan pidatonya bergaya Nazi. Kelakuan Trump, kata Maduro, seolah-olah dia pemilik Venezuela dan rakyatnya adalah budak.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro Foto: Reuters/Marco Bello
AS bersama negara-negara Eropa dan Amerika Latin berada di pihak oposisi dalam konflik di Venezuela dan mendukung presiden tandingan Juan Guaido. AS satu suara dengan Guaido yang menganggap Maduro tidak sah memimpin karena pemilu dicurangi.
ADVERTISEMENT
Militer Venezuela kini menjadi benteng terakhir Maduro dalam mempertahankan kekuasaannya. Pejabat Gedung Putih bulan ini kepada Reuters mengatakan AS telah menjalin komunikasi langsung dengan pejabat militer Venezuela agar berbalik menolak Maduro.
Sejauh ini Maduro mendapatkan dukungan dari Rusia, China, dan Turki. Maduro bahkan mengatakan Rusia telah mengirim bantuan 200 ton pekan lalu bagi rakyat Venezuela yang dililit krisis ekonomi.
AS sejauh ini hanya melancarkan serangan diplomatik untuk menggulingkan Maduro. Namun AS dilaporkan memiliki opsi invasi militer sebagai solusi krisis politik di Venezuela.
"Kami menginginkan transisi kekuasaan yang damai, tapi seluruh opsi terbuka," kata Trump.