Trump Isyaratkan Pertemuan dengan Kim Jong-un di Singapura Tertunda

23 Mei 2018 3:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong-un dan Donald Trump (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong-un dan Donald Trump (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan pertemuan dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-un yang rencananya digelar di Singapura pada 12 Juni mendatang tertunda.
ADVERTISEMENT
"Ada kemungkinan yang sangat besar bahwa itu (pertemuan pada 12 Juni) tidak akan berhasil," kata Trump seperti dikutip dari AFP, Selasa (22/5).
Meski demikian, Trump mengungkapkan kemungkinan besar pertemuan itu dapat kembali digelar. Dalam pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Gedung Putih, salah satu hal yang dibahas adalah soal KTT Korea Utara, karena muncul kekhawatiran mengenai kesuksesan pertemuan ini.
Kepada reporter, Trump mengatakan "Jika itu tidak terjadi, mungkin akan terjadi nanti".
Upaya KTT Korea Utara memang terancam batal, setelah Korea Utara menyampaikan keberatannya atas latihan militer bersama antara AS dan Korea Utara.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan "nasib dan masa depan" Semenanjung Korea sangat bergantung pada hasil KTT Korea Utara di Singapura. Dalam pertemuannya dengan Trump, Moon mengatakan bahwa baik Korea Selatan dan Korea Utara telah "satu langkah lebih dekat" dengan denuklirisasi Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Korut melalui kantor berita KCNA, mengaku geram dengan latihan bersama AS-Korsel bertajuk Max Thunder. Mereka melabeli latihan itu sebagai aksi provokasi yang disengaja.
KCNA mengatakan, AS memobilisasi jet tempur siluman F-22 dan pesawat pengebom nuklir B-52. AS sebelumnya pernah mengancam akan menghancurkan fasilitas nuklir Korut dengan dua jet tempur ini.
Atas langkah AS ini, Korut mengatakan pertemuan Kim dan Trump yang akan dilakukan di Singapura pada 12 Juni mendatang terancam batal.
"Amerika Serikat harus memikirkan dengan seksama nasib rencana KTT Korea Utara-AS di tengah provokasi militer yang mereka lakukan dengan Korea Selatan. Kami masih memonitor bagaimana AS dan Korsel bereaksi," tulis KCNA.