Trump Pastikan Tak Akan Ekstradisi Gulen ke Turki

Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters/Carlos Barria)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak berkomitmen untuk mengekstradisi ulama Fethullan Gulen. Hal tersebut dilakukan Trump kala bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan di KTT G20 lalu.

"Saat bertemu Presiden Erdogan di G20, Presiden (Trump) tidak berkomitmen memulangkan Gulen," sebut pejabat Gedung Putih yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/12).

Erdogan sendiri dikenal sebagai seteru Gulen. Walau sempat bermitra, pemimpin Turki itu menuding Gulen sebagai otak kudeta gagal 2016 lalu.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Cem Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS)

Gulen kini tinggal di pengasingan di Virginia AS. Pemerintah Turki telah berulang kali meminta Negeri Paman Sam mengekstradisi Gulen. Sikap Trump sama seperti pendahulunya, Barack Obama, yang juga menolak mengekstradisi ulama berusia 77 tahun itu.

Sebelumnya pada Minggu (16/12) Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengklaim pertemuan Trump dan Erdogan di KTT G20 di Argentina telah menyepakati rencana pemulangan Gulen.

Sementara itu, semenjak Trump berkuasa hubungan AS dengan Turki tak begitu harmonis. Namun, belakangan ini Trump diisukan mulai bersikap lunak terhadap Turki.

Fethullah Gulen (Foto: Reuters/Charles Mostoller)

Bahkan tersiar kabar Trump bakal memulangkan Gulen. Langkah itu disebut dilakukan AS demi meredam tekanan Turki atas Arab Saudi dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul.

AS dan Arab Saudi telah lama dikenal sebagai sekutu dan mitra dagang yang menjalin hubungan erat.