Tsunami di Pantai Anyer, Beberapa Hotel Roboh

22 Desember 2018 22:25 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
140
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ombak tsunami (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ombak tsunami (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kejadian alam berupa tsunami terjadi di kawasan Pantai Anyer, Banten. Sekitar pukul 21.15 WIB, tiba-tiba air laut di kawasan Pantai Anyer naik dan sejumlah bangunan hotel roboh. Akibat peristiwa alam itu, masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung melarikan diri ke tempat tinggi.
Gambar udara kondisi pesisir Pantai Tanjung Lesung yang di terjang tsunami. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar udara kondisi pesisir Pantai Tanjung Lesung yang di terjang tsunami. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
Pantauan kumparan, Hotel Salsa Beach di kawasan Pantai Karang bolong porak poranda. Air laut masuk ke dalam hotel. Jarak antara permukaan tanah di hotel dengan air laut sekitar 2 meter
ADVERTISEMENT
Gerakan air yang naik ke permukaan dengan cepat dengan kecepatan tinggi membuat mobil-mobil pengunjung yang terparkir terombang-ambing dan terseret air laut. Mobil-mobil pun rusak karena terbawa air lantaran menabrak tembok dan pohon.
Tak hanya itu, atap Hotel Salsa Beach, Serang, Banten, roboh. Jendela-jendela jatuh dan kaca berserakan karena pecah.
Menurut saksi mata, sempat terjadi angin yang sangat kencang. Namun, apakah ada gempa atau tidak, belum diketahui.
Hanya saja, suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau memang sudah terdengar kencang sejak pagi.
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Pihak BMKG dan BNPB sudah memastikan bahwa bencana ini tsunami bukan gelombang tinggi. Baik BMKG maupun BNPB sudah meralat informasi dan juga menghapus postingan di media sosial yang menyatakan bahwa bencana di Banten dan Lampung adalah gelombang tinggi.
ADVERTISEMENT
BNPB menyampaikan informasi akibat tsunami ini ada 43 orang tewas dan 584 orang luka, serta ratusan rumah rusak. Tsunami ini diduga dipicu letusan Anak Gunung Krakatau.