Turki Duga Jurnalis Arab Saudi yang Hilang di Istanbul Telah Dibunuh

7 Oktober 2018 15:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. (Foto: AP Photo/Virginia Mayo)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. (Foto: AP Photo/Virginia Mayo)
ADVERTISEMENT
Polisi Turki menduga jurnalis Arab Saudi yang hilang sejak Selasa (2/10), Jamal Khashoggi, telah tewas. Jamal terakhir kali terlihat saat masuk ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul.
ADVERTISEMENT
"Polisi (Turki) menduga jurnalis itu (Jamal) telah dibunuh tim khusus yang dikirim ke Istanbul dan pergi pada hari yang sama," sebut seorang pejabat Turki yang enggan disebut namanya kepada AFP, Sabtu (6/10) waktu Turki.
Tim khusus yang disebut datang untuk membunuh Jamal berjumlah 15 orang. Mereka tiba dengan dua pesawat pada hari yang sama Jamal berada di Konsulat Jenderal Arab Saudi.
Sedangkan Kerajaan Arab Saudi membantah telah membunuh Jamal. Konsul Jenderal Arab Saudi di Istanbul Mohammad Al-Otaibi juga membantah Jamal berada kantornya.
"Jamal tidak ada di konsulat jenderal atau di Arab Saudi. Konsulat dan Kedutaan saat ini sedang berupaya mencarinya," kata Al-Otaibi dilansir Al-Arabiya.
Selain itu, Arab Saudi akan mengirim tim ke Istanbul untuk mencari Jamal. Negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud juga menyatakan terbuka dengan Kepolisian Turki jika ingin memeriksa kantor konsulat jenderal mereka di Istanbul.
Jamal Khashoggi jurnalis saudi yang hilang di Turki. (Foto: AFP PHOTO / MOHAMMED AL-SHAIKH)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi jurnalis saudi yang hilang di Turki. (Foto: AFP PHOTO / MOHAMMED AL-SHAIKH)
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang sama sebelumnya juga sempat dilontarkan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman. "Kami akan mengizinkan mereka (polisi Turki) masuk untuk mencari dan melakukan apapun yang mereka inginkan. Kami tidak punya apa pun untuk disembunyikan," kata Salman dalam wawancara dengan Bloomberg pada Jumat (5/10).
Jamal Khashoggi adalah mantan penasihat Kerajaan Arab Saudi. Pada September 2017, sebulan setelah Muhammad bin Salman ditunjuk menjadi putra mahkota, Jamal pergi dan menetap di Amerika Serikat.
Selama berada di Negeri Paman Sam, Jamal menjadi kolumnis untuk New York Post. Dalam tulisannya, Jamal kerap melontarkan kritik keras untuk Kerajaan Arab Saudi, semisal kebijakan yang dikeluarkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman serta intervensi Saudi dalam perang di Yaman.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi merupakan negara yang membatasi kebebasan pers dan berpendapat. Lembaga Jurnalis Lintas Batas menempatkan Arab Saudi di peringkat 169 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers.