Uang Negara Hilang, Parlemen Zimbabwe Panggil Eks Presiden Mugabe

21 April 2018 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robert Mugabe (Foto: JEKESAI NJIKIZANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Mugabe (Foto: JEKESAI NJIKIZANA / AFP)
ADVERTISEMENT
Parlemen Zimbabwe memanggil eks Presiden dan penguasa terlama di negara tersebut, Robert Mugabe. Pemanggilan dilakukan terkait ucapan Mugabe di masa lalu mengenai Zimbabwe telah kehilangan miliaran dollar karena korupsi berlian.
ADVERTISEMENT
Ketua Parlemen Zimbabwe, Temba Mliswa, menyebut Mugabe akan berbicara di depan komisi energi dan pertambangan pada 9 Mei 2018 mendatang.
Menurut Mliswa, ada dua pertanyaan yang akan disampaikan kepada Mugabe. Pertama bagaimana uang itu hilang dan bagaimana dia menghitung kerugian akibat korupsi mencapai miliaran dollar.
"Kami (komisi pertambangan dan energei) menggelar rapat hari ini, kami ingin menyelesaikan masalah dengan cara mengundang mantan Presiden Mugabe untuk menjelaskan hilangnya uang USD 15 miliar," sebut Mliswa, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (21/4).
Korupsi berlian belakangan ini menjadi sumber kemarahan warga Zimbabwe. Sebab, kasus itu dituding sebagai penyebab merosotnya ekonomi negara tersebut.
Zimbabwe sebenarnya adalah negara berlimpah sumber daya alam, logam mulia, serta berlian. Sayangnya, ketika Mugabe berkuasa ekonomi negara itu berantakan.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo)
Laporan beberapa LSM sepert Global Witness, mereka menuduh Mugabe dan beberapa badan keamanan telah melakukan pencurian sumber daya alam serta pelanggaran HAM.
ADVERTISEMENT
Dari laporan yang disusun mereka, aparat keamanan Zimbabwe yang terdiri dari polisi serta militer dituduh bersekongkol dengan perusahaan dari China untuk mengelola pertambangan berlian dan permata.
Namun, semua kontrak kerja perusahaan China yang didukung militer dan polisi dibatalkan oleh pemerintah pada 2016 lalu. Usai membatalkan kontrak, BUMN memonopoli usaha pertambangan.
Diduga BUMN yang mengelola pertambangan dipakai Mugabe untuk mengeruk kekayaan Zimbabwe demi tujuan memperkaya dirinya dan keluarga.