Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
UGM Bebaskan Uang Kuliah Mahasiswa yang Terdampak Bencana Sulteng
5 Oktober 2018 14:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk membantu mengurangi beban, UGM akan membebaskan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa asal Sulteng yang terkena dampak bencana.
Tak hanya mahasiswa asal Sulteng , UGM juga membebaskan UKT bagi mahasiswa asal Lombok yang sebelumnya juga terkena gempa. Pembebasan UKT itu berlaku untuk semester mendatang hingga kondisi wilayah yang terkena gempa pulih.
"Kepada mereka (mahasiswa terdampak bencana), kami membuat kebijakan bebas UKT yang semester depan. Untuk semester ini karena mereka sudah pada bayar, kalau butuh nanti bisa ditarik separuh atau seperti apa kami masih mempertimbangkan. Yang jelas UKT kami bebaskan, tidak selamanya kalau sudah recovery nanti kita evaluasi," ujar Rektor UGM Panut Mulyono saat dihubungi wartawan, Jumat (5/10).
Panut mengatakan, kebijakan pembebasan UKT tersebut akan disampaikan kepada seluruh dekan dalam rapat pada hari Jumat (5/10) ini. Setelah itu pada Senin (8/10) mendatang, UGM juga akan mengumpulkan para mahasiswa yang terdampak bencana untuk menjelaskan detail pembebasan UKT tersebut sembari memotivasi para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Mereka (mahasiswa) akan kita kumpulkan Senin makan bersama. Nanti saya detailkan apa yang bisa kita berikan (membantu mahasiswa). Makan siang dan memotivasi bahwa sekolah anda (mahasiswa) insyaalah aman jangan bersedih dan putus asa," ucapnya.
Menurut Panut, setidaknya ada sekitar 100 mahasiwa yang menjadi korban bencana baik di Sulteng maupun Lombok. Akan tetapi, pihaknya terus mendata jumlah mahasiswa UGM yang terdampak bencana agar tidak ada yang terlewat.
Di sisi lain, setelah ujian tengah semester (UTS) ini, mahasiswa yang hendak pulang ke Palu maupun Donggala juga akan diberikan izin khusus.
"Kalau fasilitasi (kepulangan) kita belum tahu, nanti kita pikirkan. Karena melalui DERU (Disaster Response Unit) UGM juga sudah kirim ke sana tim medis dan forensik bangunan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT