Ulama Afrika Selatan Puji Kerukunan dan Keberagaman Indonesia

1 Mei 2018 17:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Dewan Keadilan Muslim Afrika Selatan (Muslim Judicial Council of South Africa) Syaikh Allie Abdul Khaliq memuji keberagaman Indonesia di konsultasi tingkat tinggi (KTT) Ulama se-dunia di Bogor.
ADVERTISEMENT
"Indonesia adalah negara ideal untuk memimpin pertemuan khusus ini karena budaya dan keberagaman yang kalian miliki di sini. Respek dengan kerukunan yang bertahan dari masyarakat di sini, orang-orang mampu menampilkan martabat kepada yang lain," kata Allie dalam bahasa Inggris di Novotel Bogor, Selasa (1/5).
Allie juga mengungkapkan KTT ini bukan hanya ditujukan bagi umat Islam tetapi juga untuk umat agama lain. Menurutnya, Itulah yang disebut sebagai 'wasathiyah islam' (Islam jalan tengah).
"Ini tidak hanya untuk Muslim, tetapi juga untuk nonmuslim. Karena islam adalah agama untuk seluruh dunia dan itu membawa lebih pedoman Muslim dunia, seperti kita sebut wasathiyah," ungkap dia.
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di acara KTT Ulama Dunia di Istana Bogor. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Allie juga menyebut Islam sebagai agama yang indah dan selalu mengajarkan pemeluknya saling mengasihi, serta bermurah hati. "islam itu indah, Islam adalah harapan, Islam adalah mengasihi, islam adalah bermurah hati. Radikalisme, ekstremisme dan terorisme bukan bagian dari ideologi islam, dan Muslim perlu menegaskan itu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
KTT ini bertemakan High Level Consultation Meeting World Muslim Scholars on Wasathiyah Al-Islam diikuti oleh ulama dari Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Lebanon, dan Aljazair. Ada pula perwakilan ulama dari Singapura, Filipina, India, China, Australia, Bangladesh, Prancis, Kanada, Amerika Serikat, dan Brunei Darussalam.
Tokoh Islam dunia yang hadir dalam KTT di Bogor ini di antaranya, Imam Besar Al Azhar Prof Dr Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, Imam Besar Masjidil Haramnya Abdullah M Bin Himeid, Imam Besar Damaskus Abdul Fattah Bizm, Imam Besar Algiers Aljazair Sheikh Abdul Karim Dibaghi, Imam Besar Singapura Mohamed Faris Bakaram, serta Kepala MILF Filipina Murad Ebrahim.
Pada acara ini terlihat pula kehadiran dari beberapa ulama nasional serta tokoh Islam nusantara seperti, Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siradj, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antar agama dan Peradaban Din Syamsudin, Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama KH Yusnar Yusuf, Ketua MUI Bidang Luar Negeri KH Muhyiddin Junaidi, Sekjen PBNU Helmy Faishol, Ketua IKADI Ahmad Satori Ismail, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, serta Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Amin Abdullah.
ADVERTISEMENT
Dalam KTT ini Presiden RI Joko Widodo juga menyinggung soal Indonesia sebagai poros wasathiyah di dunia. Jokowi menyebut, Indonesia adalah negara yang mampu menjaga keberagaman karena memiliki dasar negara Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika.
"Keberagaman adalah anugerah Allah SWT, yang harus kita rawat. Keberagaman adalah sumber kekuatan, yang membuat kami menjadi bangsa yang kuat," jelasnya.