Upaya 11 Hari Pencarian Tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun

28 Juni 2018 20:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Kurang dari dua pekan sejak pencarian dimulai, Kapal KM Sinar Bangun beserta para penumpang yang tenggelam akhirnya berhasil ditemukan pada Kamis (28/6). Butuh 11 hari bagi Tim SAR gabungan untuk menemukan kapal tersebut di kedalaman 450 meter di Danau Toba, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cerita pencarian kapal KM Sinar Bangun hingga akhirnya ditemukan?
Berikut merupakan catatan kumparan mengenai berbagai upaya pencarian kapal tersebut yang dapat kamu simak selengkapnya.
Senin, 18 Juni
Kabar mengenai terbaliknya kapal KM Sinar Bangun mencuat pada Senin (18/6). Kapal feri tersebut tenggelam sekitar pukul 17:30 WIB di Danau Toba. Kala itu, jumlah korban yang berada di kapal itu pun simpang siur.
Proses evakuasi korban kapal KM Sinar Bangun (Foto: Reuters/Albert Damanik)
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi korban kapal KM Sinar Bangun (Foto: Reuters/Albert Damanik)
Polisi sempat menyebut ada 70 penumpang. Namun menurut keterangan warga sekitar, kapal tersebut tengah membawa 153 penumpang. Penyebab peristiwa nahas itu pun belum diketahui.
Sejumlah tim regu penyelamat dari SAR dan BPBD pun berusaha mengevakuasi korban tenggelam. Hingga malam hari, tim SAR berhasil mengevakuasi 19 korban selamat dan satu orang korban meninggal akibat tenggelam. Saat itu cuaca juga sangat buruk, pencarian sementara dihentikan.
ADVERTISEMENT
Selasa, 19 Juni
Pencarian korban kembali dilanjutkan. Bersamaan dengan itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga merilis identitas korban yang meninggal dunia tersebut.
Selain merilis identitas korban, kepolisian juga turut membantu pencarian para korban. Salah satu teknik pencarian yang dilakukan polisi adalah dengan melacak sinyal Base Transceiver System (BTS) pada handphone (HP) milik para korban.
Marinir kirim tim SAR ke Danau Toba (Foto: Dok. Dispen Marinir)
zoom-in-whitePerbesar
Marinir kirim tim SAR ke Danau Toba (Foto: Dok. Dispen Marinir)
Tak cukup tim SAR maupun polisi, 24 personel marinir juga diterjunkan ke Danau Toba. Mereka merupakan tentara yang lihai dalam menyelam di perairan dalam.
Meski pencarian terus berlangsung, jumlah total para penumpang di kapal tersebut masih simpang siur. Kali ini, Polri dan BNPB menyebut jumlah korban hilang mencapai 50 orang. Sementara warga sekitar menyebut 128 orang yang hilang.
ADVERTISEMENT
Sejumlah posko orang hilang pun didirikan. Keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya memadati posko tersebut.
Hingga malam datang, pencarian korban di hari kedua nihil. Sekali lagi, pencarian korban dilanjutkan esok hari.
Rabu, 20 Juni
Lagi-lagi upaya pencarian korban dilanjutkan. Warga yang menanti hasil memadati tepi Danau Toba. Sementara tim SAR gabungan terus menelusuri jejak para korban yang hilang.
Alat bantu berupa Remote Underwater Vehicle pun digunakan untuk mencari korban yang diduga berada di perairan bawah Danau Toba.
Kerabat penumpang kapal KM Sinar Bangun (Foto: Reuters/Albert Damanik)
zoom-in-whitePerbesar
Kerabat penumpang kapal KM Sinar Bangun (Foto: Reuters/Albert Damanik)
Upaya pencarian yang dilakukan pada hari itu nyatanya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua orang korban tewas.
Bersamaan dengan itu, Polda Sumut merilis data baru. Ada 189 orang yang rupanya hilang dari tenggelamnya kapal tersebut. Jumlah itu datang dari pengaduan keluarga yang masuk di Posko Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, jumlah total korban tewas sejak Senin (18/6) mencapai tiga orang.
Kamis, 21 Juni
Sebanyak 23 penyelam dikerahkan. Namun tetap tak membuahkan hasil. Tim SAR pun kemudian menerjunkan robot dengan daya selam yang lebih baik.
Tim SAR evakuasi korban KM. Sinar Bangun  (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR evakuasi korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Pada hari itu, 2 ABK ditemukan dalam keadaan selamat. Keduanya atas nama Raider Malau (18) dan Jepania Aritonang (30).
Total korban selamat menjadi 21 orang.
Jumat, 22 Juni
Pencarian dengan menggunakan teknologi canggih dianggap tak cukup. Sejumlah paranormal pun diterjunkan untuk mencari jasad korban kapal KM Sinar Bangun.
Paranormal bantu pencarian korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paranormal bantu pencarian korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Namun pada hari itu, tak ada satu pun korban yang berhasil ditemukan.
Minggu, 24 Juni
Tim SAR gabungan kembali menunjukkan peralatan canggihnya. Kali ini, alat berdaya jangkau 2 ribu meter diterjunkan.
Petugas melakukan pencarian KM Sinar Bangun (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pencarian KM Sinar Bangun (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Peralatan canggih itu rupanya membuahkan hasil, Tim SAR gabungan dan Denjaka TNI AL berhasil menemukan dua objek yang diduga KM Sinar Bangun yang sudah tenggelam selama tujuh hari di Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Objek tersebut disebut memiliki panjang 20 meter dengan lebar lima meter.
Kamis, 28 Juni
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menggelar konferensi pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta.
Dalam konpers tersebut, Kapal KM Sinar Bangun disebutkan telah ditemukan. Syaugi juga memperlihatkan beberapa foto objek kapal tersebut yang tengah tenggelam di Danau Toba.
Konferensi pers pencarian korban KM Sinar Bangun. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers pencarian korban KM Sinar Bangun. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)