Update Korban Banjir Bandang Mandailing: 13 Meninggal, 10 Orang Hilang

13 Oktober 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang melanda wilayah di Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Jumat (12/10) telah menyebabkan bencana banjir bandang. Akibatnya, 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan berdasarkan informasi dari BPBD Sumut banjir bandang disertai longsor itu menerjang 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal.
"Data sementara tercatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal," kata Sutopo dalam keterangannya, Sabtu (13/10).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo. (Foto: ANTARA/Fahkri Hermansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo. (Foto: ANTARA/Fahkri Hermansyah)
Dari 13 korban jiwa itu, 11 orang adalah murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal. Mereka diduga meninggal dunia karena tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat (12/10) sore saat jam pelajaran sedang berlangsung.
"Kejadian berlangsung mendadak. Sungai Aek Saladi tiba-tiba mengalir dengan debit besar dan membawa lumpur dan meluap sehingga menerjang madrasah. Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," ungkap Sutopo.
ADVERTISEMENT
"Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," tambahnya.
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
Kemudian, pada Sabtu (13/10) pagi, ditemukan 2 korban meninggal dunia lagi akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut. Korban meninggal adalah 1 orang polisi dan 1 orang pegawai PT. Bank Sumut.
Dampak lainnya dari musibah banjir bandang adalah 17 unit rumah roboh, 5 unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis, serta 8 titik longsor berada di Kecamatan Batang Natal.
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir Bandang di Mandailing Natal. (Foto: Dok. Istimewa)
Hingga saat ini, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan. Sutopo menyatakan, salah satu hambatan evakuasi karena kondisi medan yang berat karena desa-desa terdampak berada di pegunungan, pinggir hutan dan akses sulit dijangkau karena rusak.
ADVERTISEMENT
"Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kab. Mandailing Natal Sumatera Utara selama 7 hari (12-18 Oktober 2018). Kebutuhan mendesak adalah bahan makanan pokok dan alat berat," pungkasnya.