Usai Kisruh, Yassona Copot Semua Petugas Lapas Narkotika Langkat

18 Mei 2019 16:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkumham Yasonna Laoly (kiri). Foto: Antara/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menkumham Yasonna Laoly (kiri). Foto: Antara/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Menkumham Yasonna Laoly geram dengan kisruh yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas III Langkat, Sumatera Utara, pada Kamis (16/5). Dia memutuskan untuk mencopot semua petugas lapas tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebab berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada pemicu kekisruhan di lapas itu, salah satunya persoalan pungli.
"Hari ini sudah nonaktif. Bukan hanya kalapas, karutan, semua yang ada di sini. Karena saya sudah dengar (masalah) tadi, pungli dan lain lain. Semua diangkat, semua bedol desa," ujar Yasonna saat mengunjungi Lapas Narkotika Langkat, Sabtu (18/5).
Selain itu, Yasonna juga tak mengizinkan para petugas lapas yang dinonaktifkan itu memasuki area Lapas Narkotika Langkat. "Ini orang berbahaya kalau dimasukkan ke situ (lapas), penyakit," ujarnya.
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami saat mendengarkan keluhan napi Lapas Narkoba Langkat. Foto: Dok. Humas Ditjen PAS
Yasonna mengaku secara bertahap akan membenahi 21 hal yang dituntut para warga binaan. Mulai dari pemberantasan pungli, kekerasan, ketidakadilan remisi, hingga pembebasan bersyarat.
"Soal koperasi yang harus kita buat, soal air dan kita baru ada dua sumur bor. Terus PB (Pembebasan Bersyarat) kapan dia mulai bebas. Kita sudah punya remisi sistem online hanya ini harus betul-betul diperhatikan, Bu Dirjen pengiriman elektronik dari sini ke Jakarta harus betul-betul online, jangan main antar-antar dan pastikan itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Yasonna prihatin dengan banyaknya warga binaan yang memiliki HP bahkan merekam video kericuhan. Menurutnya, fenomena itu merupakan salah satu akibat dari buruknya mental pengurus lapas.
"Makanya semua mereka ini (pengurus lapas) dibuang, (perbuatan) itu tidak bisa (dilakukan). Dari dulu kita katakan bersihkan, bersihkan, tetapi mental pegawainya sudah begitu, sudah rusak dah. Sekarang harus keras," ujar Yasonna.
Saat ini posisi Kalapas Narkotika Langkat diisi M Tavip yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kemenkum HAM Sumut.
Sementara data terbaru Kakanwil Kemenkumham Sumut menyebut, sudah ada 113 napi yang diamankan dari 176 napi yang kabur. Sedangkan 63 napi lainnya masih dalam pengejaran.