Video Pilu Seorang Napi Menerima Jenazah Putrinya di Lapas

18 Maret 2018 13:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Syamsu Alan atau yang biasa dipanggil Alga, tahanan titipan Hakim Pengadilan Negeri Watampone tak kuasa menahan isak tangis lantaran harus mengikhlaskan kepergian putrinya, Ainun, untuk selamanya. Momen perpisahan ini terjadi di Lapas Watampone, Bone, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Jenazah sang anak harus dibawa ke lapas karena Alga tak diizinkan pulang untuk memakamkan putrinya.
Momen menyedihkan tersebut viral di media sosial, setelah diunggah oleh Dudhy melalui akun Facebooknya, @DudhyPhotograf, Jumat (16/3) lalu, lengkap dengan keterangan video bertuliskan "Peluk tangisan di Lapas Watampone, yang sabar ya Dek Alga hanya bisa membawa jenazah anak di lapas".
Dalam unggahan tersebut, tampak jenazah Ainun diturunkan dari ambulans, kemudian digendong oleh Alga. Ia pun tak bisa membendung air mata saat menyaksikan anaknya, yang baru berusia satu tahun itu berbalut kain kafan.
Suasana haru bercampur duka itu semakin terasa saat keluarga serta kerabat Alga hadir mengiringi proses pemakaman Ainun.
Saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) Minggu (18/3), Dudhy mengaku mengabadikan momen tersebut saat sedang mengantarkan jenazah Ainun, dari rumah ke Lapas Watampone.
ADVERTISEMENT
"Saya antar jenazah Ainun dan videoin itu karena saya anggap salah satu hal langka dan mengharukan. Ainun kalau di rumah biasa dipanggil Anun," kata Dudhy saat dihubungi kumparan.
Tahanan menggendong jenazah anaknya. (Foto: Facebook/Dudhy Photograf)
Menurut Dudhy, Alga merupakan keponakannya yang tinggal tak jauh dari rumahnya, tepatnya di Jalan Ahmad Yani KM 1, Kabupaten Bone. Ainun merupakan anak pertama Alga. Ia meninggal dunia lantaran sakit yang sudah dideritanya sejak sang ayah menjadi seorang tahanan.
"Sejak bapaknya ditahan memang tidak pernah sehat dan seceria sebelumnya. Anun sampai masuk rumah sakit dan sempat koma selama seminggu lebih. Sekitar sebulan membaik dan pulang ke rumah, Anun kembali dirawat di rumah sakit selama seminggu dan koma hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Dudhy.
ADVERTISEMENT
Unggahan Dudhy menimbulkan banyak tanya dari warganet, mengapa Alga hanya bisa melihat jasad anaknya di halaman Lapas. Dudhy kemudian menjelaskan jika hal tersebut dikarenakan majelis hakim yang ingin diimintai izin tengah pergi ke luar kota. Karena tidak ada izin dari majelis hakim, maka pihak penjara tidak memperbolehkan Alga untuk ikut memakamkan anaknya.
Meski begitu, pihak keluarga tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Dari pihak lapas sudah sangat bijaksana karena memberikan izin tahanan bertemu dengan jenazah anaknya. Sebenarnya dari lapasnya sendiri tidak masalah hanya saja harus melalui izin majelis dulu di pengadilan," tuturnya.
Pria berusia sekitar 25 tahun itu diketahui sudah menjadi tahanan titipan di Lapas Watampone sejak enam bulan lalu, tepatnya pada September 2017.
ADVERTISEMENT
"Sudah setengah tahun tapi belum diputuskan hukumannya karena ditunda terus," ujar Dudhy.
Dudhy tidak menjelaskan atas sebab apa Alga dipenjara.
Video yang diunggah Dudhy itu kini viral di media sosial, bahkan hingga saat ini sudah dibagikan sebanyak lebih dari 2 ribu kali. Tak hanya itu, unggahan tersebut juga mendapat berbagai komentar dari warganet.
"Miris melihatnya, nangis nonton video ini gimana perasaan kita kalau mengalami hal seperti ini," komentar @Ashar DaengMalanre.
"Semoga bersabar dan mengambil hikmanya di balik itu semua," komentar @IlyasBhone.
"Sedihnya lihat yang begini," komentar @NurCahayaKasih.
"Turut berduka untuk keluarga, semoga diberikan ketabahan dan dilapangkan hatinya," komentar @WahyudiIdris.
"Ya Allah sedihnya jadi teringat kedua anak lelakiku yg meninggal secara bersamaan," komentar @ MegawatiNurdin.
ADVERTISEMENT