Wanita Selingkuhan Trump Mengaku Diancam agar Bungkam

26 Maret 2018 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stormy Daniels dan Donald Trump. (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz & REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Stormy Daniels dan Donald Trump. (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz & REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Stormy Daniels mengaku pernah diancam agar tidak mengungkapkan perselingkuhannya dengan Donald Trump 12 tahun lalu. Mantan bintang porno ini sebelumnya telah menandatangani perjanjian agar tidak membocorkan perselingkuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan Daniels dalam wawancara dengan acara "60 Minuters" di stasiun televisi CBS News pada Minggu (25/3). Wanita bernama asli Stephanie Clifford ini mengatakan ancaman tersebut dilancarkan ketika dia keluar dari pusat kebugaran bersama putrinya yang masih balita.
"Seorang pria menghampiri saya dan mengatakan 'Tinggalkan Trump. Lupakanlah.' Lalu dia menunduk dan melihat putri saya dan mengatakan, 'Ini anak perempuan yang cantik. Sayang sekali jika terjadi sesuatu kepada ibunya'. Lalu pria itu berlalu," kata Daniels.
Daniels sebelumnya mengaku terlibat perselingkuhan dengan pengusaha yang kini menjadi Presiden Amerika Serikat itu pada 2006. Kepada CBS dia mengatakan berhubungan seks dengan Trump hanya sekali, tapi setelah itu beberapa kali bertemu.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, usia Trump 60 tahun dan Daniels 27 tahun. Dilihat dari tahun kejadiannya, hubungan asmara keduanya terjadi setahun setelah Trump menikahi Melania.
Tidak hanya Daniels, seorang mantan model majalah dewasa Playboy Karen McDougal juga mengaku selingkuh dengan Trump. Kepada CNN pekan lalu, Karen mengaku menjalin hubungan terlarang dengan Trump pada 2006, di periode yang sama dengan Daniels.
Pihak Gedung Putih membantah seluruh tuduhan perselingkuhan tersebut. Trump juga tidak bersuara ketika ditanyai oleh wartawan terkait tuduhan itu.
Namun pengacara Trump Michael Cohen telah mengaku kepada media membayar Daniels USD 130 ribu di tengah pemilu 2016 untuk menandatangani kesepakatan agar wanita itu tutup mulut.
Daniels pada Maret lalu mengajukan gugatan atas kesepakatan yang menurutnya tidak sah itu, karena Trump tidak ikut menandatanganinya. Menurut Daniels, saat itu dia di bawah tekanan.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa diintimidasi dan sejujurnya, di-bully. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jadi saya menandatanganinya," kata Daniels kepada CBS.