Warga Papua Barat Bantai Ratusan Buaya di Penangkaran

15 Juli 2018 12:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat ratusan bangkai buaya usai dibantai warga setempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat ratusan bangkai buaya usai dibantai warga setempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)
ADVERTISEMENT
Ratusan buaya di sebuah penangkaran yang terletak di wilayah SP 1, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, dibunuh oleh warga. Hal ini dilakukan merespons adanya insiden penyerangan buaya yang menewaskan Sugito, warga setempat.
ADVERTISEMENT
Aksi pembunuhan terhadap ratusan buaya ini merupakan bentuk kemarahan warga terhadap pengelola penangkaran yang dinilai lalai hingga buaya menewaskan satu orang warga.
Menurut Yanu, seorang warga SP 1 mengatakan aksi tersebut dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa di penangkaran tersebut. Menurut Yanu, saat kejadian, Sugito yang berprofesi sebagai pembuat tahu sedang mencari rumput di sekitar kawasan penangkaran. Saat itulah, ia diterkam oleh buaya.
Warga melihat ratusan bangkai buaya usai dibantai warga setempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat ratusan bangkai buaya usai dibantai warga setempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)
Warga sekitar yang mendengar teriakan Sugito langsung mendatangi lokasi untuk menolong korban. Namun saat tiba, korban sudah tidak bernyawa.
Warga setempat kemudian mengevakuasi jasad korban dan ditemukan luka gigit pada bagian tangan, kaki, leher dan bagian kepala korban. "Karena kesal terhadap pihak penangkaran yang tidak memperhatikan buaya hingga menelan korban jiwa serta pemiliknya dikabarkan melarikan diri sehingga warga langsung spontan mendatangi lokasi penangkaran guna membunuh ratusan buaya tersebut," kata Yanu seperti dilansir Antara, Minggu (15/7).
ADVERTISEMENT