Warga Sleman Dengar Suara Gemuruh saat Gunung Merapi Erupsi

11 Mei 2018 9:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Merapi  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi, mulai turun di Kabupaten Sleman utara, Jawa Tengah, pagi ini. Saat letusan terjadi, warga mendengar suara gemuruh yang terjadi cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Jam 07.30 WIB ada letusan, suara bergemuruh, tapi cuma sekali," ujar Ratri, warga Pakem, Sleman kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (11/5).
Erupsi Gunung Merapi  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok. BNPB)
Akibat hujan abu ini, Ratri bersama teman-temannya lantas berinisiatif bagikan masker gratis kepada pengendara yang melintas.
"Ini bagi-bagi masker inisiatif kami," jelasnya sambil menyerahkan masker pada pengendara motor.
Hujan abu di Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan abu di Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
Hal yang sama juga diungkapkan Taufiq Irawan, pembaca kumparan warga Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman. Dia mendengar suara gemuruh, dan tak lama kemudian hujan abu pun menutupi langit.
"Suara gemuruh terdengar sekitar satu menit," kata Taufiq.
Erupsi Gunung Merapi  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok. BNPB)
Informasi tertulis dari BNPB, Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman ini, meletus freatik pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.32 WIB.
Letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.
ADVERTISEMENT
Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.