Warga Uighur Gunakan Tik Tok untuk Cari Keluarga yang Hilang

20 Agustus 2019 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamp penjara Uighur di Dabancheng, Xinjiang. Foto: Reuters/ Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Kamp penjara Uighur di Dabancheng, Xinjiang. Foto: Reuters/ Thomas Peter
ADVERTISEMENT
Media sosial diramaikan dengan video warga muslim Uighur di China yang mencari keluarganya yang hilang lewat aplikasi Tik Tok.
ADVERTISEMENT
Warga Uighur memanfaatkan Tik Tok untuk menyebarluaskan video pencarian tersebut. Video-video tersebut menunjukkan gambar anggota keluarga mereka yang hilang disertai musik sedih atau menakutkan.
Kamp penjara Uighur di Dabancheng, Xinjiang. Foto: Reuters/ Thomas Peter
Beberapa dari mereka juga terlihat menangis dalam video berdurasi 15 detik. Netizen kemudian mulai membagikan video tersebut dengan tagar #Provethe90.
Ada sekitar 1 juta warga Uighur yang ditahan di kamp-kamp pusat penahanan di China.
Menurut pengamat, selain berupaya untuk mencari anggota keluarga mereka yang hilang, warga Uighur juga berupaya untuk menunjukkan bagaimana kondisi yang sebenarnya mereka hadapi di Xinjiang.
"Itu mungkin memberi lebih banyak orang Uighur kepercayaan untuk go public dengan situasi mereka. Mereka jelas putus asa dan mengambil risiko besar dalam melakukan ini," kata dosen senior sejarah china modern dari University of Sydney, David Brophy, dilansir The Guardian, Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT
"Tetapi ini bisa menandakan titik balik dalam kemauan orang-orang di Xinjiang untuk menentang dan mengekspresikan perlawanan terhadap apa yang sedang terjadi," ujarnya lagi.
Sementara itu, China tetap bersikeras bahwa pusat penahanan di barat Xinjiang adalah fasilitas pelatihan kejuruan.
Mereka berupaya untuk membuktikan pernyataan tersebut dengan membawa jurnalis dan merilis sebuah video yang memperlihatkan para warga Uighur sedang belajar, berpartisipasi dalam kegiatan budaya dan bekerja di pabrik.