Wawancara Khusus Adik Harina Hafitz, WNI Korban Ethiopian Airlines

11 Maret 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harina Hafitz, Korban Ethiopian Airlines. Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Harina Hafitz, Korban Ethiopian Airlines. Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pesawat Ethiopian Airlines ET 302 jatuh 6 menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, Ethiopia, pada Minggu (10/3). Pesawat nahas ini hendak terbang menuju ke Nairobi, Kenya membawa 157 penumpang yang berasal dari 35 negara.
ADVERTISEMENT
Salah satu penumpang tersebut adalah Harina Hafitz, seorang WNI yang bekerja di World Food Program (WFP) PBB. Rina, sapaan akrabnya, tinggal di Roma, Italia, bersama suami dan dua anaknya.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang WNI korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ini, kumparan telah mewawancarai secara khusus Hari Lutfi, adik kandungnya:
Apakah benar bahwa saudari Harina Hafitz meninggal dalam kejadian jatuhnya Ethiopian Airlines?
Benar.
Di Twitter, Bapak Hari sempat menyebut Rina sebagai kakak kandung apakah benar?
Saya adik kandungnya.
Apakah pihak keluarga sudah menerima jenazah Ibu Rina?
Kakak saya tinggalnya enggak di rumah, rumahnya di Italia. Kemungkinan besar (jenazahnya) enggak dikirim ke Indonesia.
Apakah keluarga ada rencana untuk memakamkannya di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Enggak, tergantung keputusan keluarga di sana. Keluarganya ada di Italia, di Roma. Tergantung suaminya dan anak-anaknya bagaimana, (apakah) mau dikirim ke sini (Indonesia), apa dikebumikan di sana (Italia), tergantung suami dan anaknya.
Bapak dapat kabar meninggalnya Ibu Rina dari mana, Pak?
Dari keluarga.
Di keluarga Bapak, Ibu Rina anak ke berapa?
Anak pertama, dari empat bersaudara. Saya anak kedua.
Apakah rencana dimakamkan di Roma sudah pasti?
Belum. Jadi kan jenazah belum sampai. (Rencana) jenazah kan dikirim ke Roma, nanti di Roma ada keluarga, nanti dia memutuskan bagaimana bagusnya.
Apakah keluarga sudah ada informasi, jenazah Ibu Rina sudah diketemukan?
Belum ada kabar sama sekali. (Kabarnya) dari Kedutaan, Duta Besar, kan kakak saya dinasnya di PBB, dan Duta Besar sudah ke rumahnya di Italia. Di situ ada anak dan suaminya.
ADVERTISEMENT
Bu Rina bertugas di Roma sejak kapan, Pak?
Wah, lama, 20 tahunan kali ya. 20-30 tahun yang lalu, sudah lama dia.
Dari awal memang sudah di PBB?
Enggak, awalnya dia (kerja) di Airlines (penerbangan), terus dapat suami orang sana (Italia). Suaminya juga orang PBB juga. Suaminya (kerja) di FAO (Organisasi Pangan Dunia). Kalau Rina sendiri di WFP (World Food Program).
Di Italia berarti Bu Rina meninggalkan berapa anak?
Dua anak, lelaki dan perempuan. Yang sulung cowok umur 26 udah kerja kali ya sekarang. yang kecil, yang cewek, dia masih kuliah di Austria, kira-kira umurnya 22.
Ada rencana keluarga untuk berkumpul melayat ke Roma?
Ada, adik saya sudah di sana. Adik saya di Perancis, dia menuju ke sana (Roma). Adik saya satu lagi kebetulan di Turki sudah menuju ke sana. Cuma saya saja yang di Jakarta.
Ilustrasi Ethiopian Airlines. Foto: Shutter Stock
Sebenarnya naik Ethiopia Airlines Bu Rina ada tujuan apa, Pak?
ADVERTISEMENT
Dinas dari PBB.
Kontak terakhir kali Bu Rina ke keluarga sempat membicarakan apa?
Cuma itu saja “Saya berangkat ya nanti hari Minggu ke Nairobi (Kenya)” cuma begitu saja. (Keluarga bilang) 'oke, hati-hati'. Gitu saja terakhir, pesannya lewat WhatsApp. Saat itu dia kirimnya hari Sabtu.
Berarti tujuan utamanya ke Nairobi?
Ya betul, tapi karena pesawatnya transit ke Addis Ababa landing di situ dulu. Habis itu berangkat lagi.