Wawancara Khusus Anwar Ibrahim: Masa Depan Malaysia Positif

21 Mei 2018 10:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar Ibrahim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Anwar Ibrahim sempat timbul-tenggelam di perpolitikan Malaysia. Tapi kini, Anwar muncul dengan kejayaan setelah pemilu Malaysia berakhir dengan kemenangan koalisi partainya dengan Mahathir Mohamad, menggulingkan Najib Razak.
ADVERTISEMENT
Digadang sebagai perdana menteri Malaysia menggantikan Mahathir, Anwar memandang positif masa depan negaranya. Pemberantasan korupsi dan kesejahteraan rakyat akan menjadi prioritas di pemerintahannya dan Mahathir. Itulah sebabnya, Mahathir tidak ambil waktu lama untuk menyelidiki lagi kasus megakorupsi 1MDB yang diduga melibatkan Najib.
Bebas dari penjara pekan lalu, Anwar menyambangi Indonesia untuk bertemu dengan sahabatnya, mantan presiden ke-3 RI BJ Habibie di Jakarta. Pertemuan tersebut membahas masa depan dua negara bersahabat nan serumpun.
Di sela kunjungannya ke Jakarta, Minggu (20/5), kumparan melakukan wawancara khusus dengan politisi kawakan berusia 70 tahun ini. Berikut petikan wawancara tersebut:
Dengan terpilihnya Mahathir Mohamad, apa yang Anda harapkan?
Pemilihan Pak Mahathir itu dalam rangka persetujuan mufakat kita bersama dan dia sudah committed untuk mendukung agenda reformasi dan yang dipilih itu wakil PM dan juga beberapa tokoh lain semuanya dalam rangka demikian. Jadi saya positif tentang masa depan Malaysia.
Anwar Ibrahim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Revolusi apa yang paling dibutuhkan Malaysia?
ADVERTISEMENT
Ini yang disebut apa pentahbiran yang amanah dan baik. Korupsi itu menjalar dan ini harus dicekal dari sekarang.
Kemudian program ekonomi, walaupun ekonomi Malaysia relatif baik, membangun, dipacu dengan meyakinkan, tetapi tidak menjaga kesejahteraan rakyat. Jurang kesenjangan makin melebar kemudian semua program-program itu menjurus kepada keuntungan kelompok kecil. Jadi ini juga harus diperbetulkan.
Kabar menyebutkan setelah Mahathir pensiun akan menyerahkan posisinya ke Anda? Ada tanggapan?
Ya saya, ada yang itu juga, ada yang minta disegerakan, tapi keputusan saya jelas ialah untuk memastikan Pak Mahathir diberi ruang yang cukup mentahbir tanpa gangguan, sebab itu saya memilih tidak menyertai kabinet. Saya mau sebagai rakyat biasa terjun ke gelanggang perjuangan rakyat.
Anwar Ibrahim dan BJ Habibie saat konpers (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim dan BJ Habibie saat konpers (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Kira kira kapan, Pak? Kapan siap jadi PM?
ADVERTISEMENT
Kita tidak terlalu pusing persoalan itu karena tumpukan soal keupayaan Pak Mahathir menjalankan tugas-tugas, mencabar, sekarang ini.
Politikus Indonesia banyak yang berharap banyak kemenangan Mahatir akan berdampak ke kemenangan oposisi di Indoesia, apa tanggapan bapak?
Kita yang kita ajukan itu bukan sekadar penggantian tokoh. Politik ini bagi saya bukan persaingan, rebutan kuasa di kabinet. Tapi yang kita pentingkan adalah program pembangunan, hentikan korupsi, dan jaga kesejahteraan rakyat.