Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang menggelar aksi bela Tauhid di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (2/11) siang. Menkopolhukam Wiranto menilai aksi tersebut hanya mubazir, sebab semua tuntutan terkait insiden pembakaran bendera berlafaz Tauhid, telah dipenuhi.
ADVERTISEMENT
"Saya kan katakan tadi, apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama," kata Wiranto usai mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor," jumat (2/11).
"Memang kita harapkan, ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan," tambahnya.
Meski begitu, Wiranto mengatakan tetap akan menemui perwakilan pendemo. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mendengarkan tuntutan yang diinginkan peserta Aksi Bela Tauhid Jilid II ini.
"Nanti saya akan bicarakan, bicara baik-baik ya," jelasnya.
Wiranto menjelaskan, tuntutan masyarakat agar aparat mengusut insiden pembakaran bendera berlafaz Tauhid secara hukum, saat ini telah dilakukan. Para pelaku juga telah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian itu.
"Mereka sudah minta maaf. Tetapi bukan enggak diusut, diusut disidik oleh polisi, polisi juga mengusut, sehingga mereka menjadi tersangka," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurut Wiranto, aksi bela Tauhid jilid II ini semestinya tak perlu dilakukan. Para tokoh dari sejumlah ormas Islam beberapa waktu lalu juga telah menyepakati bersama menyerahkan proses hukum kepada Polri.