Wiranto soal Aksi Bela Tauhid: Kebenaran di Wilayah Hukum, Bukan Demo

25 Oktober 2018 16:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Wiranto di pusat operasi penanganan gempa dan tsunami Sulteng. (Foto:  Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Wiranto di pusat operasi penanganan gempa dan tsunami Sulteng. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah ormas Islam berencana menggelar aksi bela tauhid di kantor Kemenkopolhukam pada Jumat (26/10) pukul 13.00 WIB. Aksi itu merespons insiden pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Wiranto mengimbau agar aksi bela tauhid lebih baik tidak dilakukan. Ia meminta masyarakat mempercayakan kasus pembakaran itu kepada mekanisme hukum yang tengah dilakukan Polda Jabar. Melalui proses hukum, kata Wiranto, dapat menemukan solusi daripada melakukan aksi turun ke jalan.
"Kebenaran ini ada di wilayah hukum bukan di wilayah demonstrasi. Bukan di wilayah marah, bukan di wilayah kemudian mobilisasi orang untuk kemudian bergerak. Ini kan merugikan bangsa," ujar Wiranto di Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).
Wiranto menambahkan, ia tidak ingin kondisi Indonesia gaduh hanya karena sejumlah pihak melakukan aksi demonstrasi. Untuk itu, kata Wiranto, sebaiknya seluruh pihak bisa menjaga ketenangan dan persaudaraan.
"Kita sudah melakukan pendekatan jangan, jangan dan jangan. Negeri ini milik kita semua, kalau negeri gaduh yang rugi juga kita. Mari kita sama-sama semangat ukhuwah, semangat tabayyun," kata Wiranto.
ADVERTISEMENT
"Kita tenangkan negeri, kita jaga negeri milik bersama. Masak kita mau bikin ribet sendiri," imbuhnya.
Organisasi Islam di Yogyakarta turun ke jalan bela bendera tauhid (Foto: Tugu Jogja)
zoom-in-whitePerbesar
Organisasi Islam di Yogyakarta turun ke jalan bela bendera tauhid (Foto: Tugu Jogja)
Meski demikian, ia tidak bisa melarang aksi tersebut karena merupakan hak masyarakat dalam menyatakan pendapat. Ia hanya berharap meski aksi tersebut jadi dilakukan, situasi bangsa tetap kondusif. Apalagi menjelang Pemilu 2019, stabilitas keamanan harus tetap dijaga.
"Kita sudah lolos kemarin di Pilkada serentak sudah bagus, kemudian Asian Games bagus dan Para Games bagus, aman, Bali forum bagus, bencana di Palu, Lombok kita laksanakan secara gotong royong kebersamaan. Hasilnya bagus, ini kita pelihara lah suasana stabilitas aman tenang," tutupnya.
Diketahui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia aksi terkait rencana demonstrasi tersebut. Berdasarkan rute yang diajukan ke polisi, para peserta akan berkumpul terlebih dahulu di sekitar Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), lalu bergerak menuju Kemenkopolhukam.
ADVERTISEMENT
"Titik kumpul di Patung Kuda, sekitar 1.000 orang yang akan melaksanakan kegiatan," ucap Argo.