Yasonna soal Pelesiran Setnov: Saya Kasihan, Kalapas Lalai

18 Juni 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkumham, Yasonna Laoly, di acara penyerahan sertifikat HKI dan AKTA pendirian badan hukum kepada pelaku ekonomi kreatif di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (8/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkumham, Yasonna Laoly, di acara penyerahan sertifikat HKI dan AKTA pendirian badan hukum kepada pelaku ekonomi kreatif di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (8/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkumham Yasonna Laoly tak ambil pusing dengan desakan banyak pihak yang menyebut dirinya harus bertanggung jawab atas tepergoknya narapidana Lapas Sukamiskin, Setya Novanto (Setnov), berpelesir ke toko bangunan di Padalarang, Jawa Barat. Dibandingkan memusingkan desakan mundur, Yasonna mengaku perhatiannya malah fokus ke jajarannya di Lapas Sukamiskin yang juga kena imbas.
ADVERTISEMENT
"Ya, biasalah, kirtik masyarakat itu biasa, ini kan lapas memang jadi persoalan berat," ujar Yasonna di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/6).
Yasonna melihat Kalapas Sukamiskin cenderung teledor dalam memberikan izin dan terlalu memberikan kepercayaan Setnov. Atas dasar SOP, Kalapas mempercayai Setnov untuk keluar dari lapas dengan alasan berobat.
“Mengapa saya kasihan? Karena dia (Kalapas) melakukan SOP untuk mengirimkan penyakit (orang sakit). Anggota saya bilang ‘Pak yang kami dapatkan itu (pernyataan) ‘sebentar saja, orangnya bisa dipercaya’,” jelas Yasonna.
“Dia underestimate kepada jabatan, karena dia bisa stres, justru saya kasihan kepada kawan karena lalai dan kami harus berdebat. Jadi perbuatan dia (Setnov) itu mencederai orang-orang, itu sangat tidak baik,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP itu mengajak masyarakat untuk tidak melihat lembaganya dari satu kasus pelesiran Setnov semata. Pasalnya, kata Yasonna, lembaganya tersebut telah empat tahun berturut-turut meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kita punya prestasi-prestasi banyak, empat tahun mendapat WTP terus, kan bagus itu," pungkasnya.
Setnov kini dipindahkan dari Sukamiskin ke Lapas Gunung Sindur, Bogor. Yasonna mengatakan, pelesiran Setnov tersebut merupakan pelanggaran disiplin.
“Ini kan pelanggaran disiplin, makanya menempatkan dulu beliau di Sindur, untuk merenunginya. Memang di situ kan supermaksimum, seharusnya tidak di sana,” ujar Yasonna.