Yenny Wahid soal Muchdi PR Dukung Jokowi: Yang Penting Tak Mendikte
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putri presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid , merespons dukungan Waketum Partai Berkarya Muchdi PR ke Jokowi-Ma'ruf Amin dengan menyebutnya sebagai hak politik pribadi. Menurut Yenny, dukungan tersebut baik asal tak dimanfaatkan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Semua orang yang paling penting paslon mana pun menerima dukungan dari siapa pun. Yang paling penting dukungan itu tidak mendikte atau membelenggu kebijakan pemerintahan ke depan,” ujar Yenny usai bertemu dengan Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Partai Berkarya diketahui sebagai salah satu parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Muchdi memutuskan mendukung Jokowi-Ma'ruf sebagai dukungan pribadi dan bukan atas nama partai.
Ia menyoroti dukungan Muchdi PR tak akan mempengaruhi komitmen Jokowi-Ma'ruf soal hak asasi manusia (HAM). Sebab, Muchdi PR merupakan salah satu nama yang kerap dikaitkan dengan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib.
“Saya rasa komitmen dari beliau berdua sudah ditunjukkan dan tidak akan terpengaruh. Hal yang menarik dari Jokowi-Ma'ruf adalah beliau berdua bukan orang yang bisa didikte. Jadi menurut saya orang bebas kok mengekspresikan dukungan kepada paslon 01,” tutur Yenny.
ADVERTISEMENT
“Hari ini saya bersilaturahmi, sowan ke Kiai Ma'ruf Amin didampingi oleh Pak Masduki Baidlowi, beliau salah satu petinggi MUI. Karena sudah lama (enggak ketemu), terakhir Kiai Ma'ruf ke Ciganjur. Saya sudah lama enggak sowan setelah itu karena sibuk sekali kemana-mana,” kata Yenny.
Meski tujuan utamanya adalah silaturahmi, Yenny tak menampik pertemuan mereka juga membahas mengenai pilpres. Yenny juga diketahui telah memutuskan mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
“Iya otomatis karena memang saya sebagai salah satu orang yang ikut mendukung salah satu paslon nomor 01 ya, tentunya membahas persiapan pilpres, membahas konsolidasi di daerah-daerah, kemudian animo dan dukungan dari masyarakat seperti apa,” ungkap Yenny.
ADVERTISEMENT
“Dan mencocokkan informasi yang ada dari tim beliau seperti apa dan kami seperti apa. Agar jalannya sinkron semua,” imbuhnya.
“Memastikan bahwa tentunya (tidak) pada golput ya, supaya masyarakat betul-betul melaksanakan hak politiknya. Kemudian tidak malah pergi berlibur. Itulah salah satu hal yang jadi concern kita. Lalu kemudian memastikan juga bahwa hoaks tidak beredar secara masid, politik kita juga politik santuhn,” tutup Yenny.
Pertemuan Ma'ruf dengan keluarga Gus Dur berlangsung pada 26 September 2018. Saat itu, Ma'ruf datang didampingi oleh Mahfud MD. Pertemuan kedua pihak juga dilakukan sebelum keluarga Gus Dur menyampaikan dukungan politiknya di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT