Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yudhistira Tarik Buku IPS yang Cantumkan Yerusalem Ibu Kota Israel
13 Desember 2017 18:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Penerbit Yudhistira akan merevisi buku IPS kelas 6 SD yang di dalamnya tertulis Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Pihak Yudhistira juga akan menarik buku-buku yang telah beredar.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di kantornya, Kepala Penerbitan Yudhistira, Dedi Hidayat mengaku saat ini pihaknya tengah mencetak ulang buku IPS Kelas 6 SD hasil perbaikan.
"Dengan kesalahan tersebut kita akan tarik bukunya dan kita akan perbaiki," ucap Dedi di kantor pusat percetakan Yudhistira, Jalan Rancamaya, Ciawi, Bogor, Rabu (13/12).
Menurutnya, kesalahan penulisan itu terjadi karena pengambilan referensi. Informasi soal Yerusalem Ibu Kota Israel itu diperoleh dari word population sheet 2010.
"Ya kita juga bukan sembarangan mencantumkan ngarang-ngarang sendiri, enggak kita juga ada sumbernya. Mungkin itu kesalahan penulis ngambil data yang ternyata nggak valid. Namanya referensi kan banyak. Referensi di Google, di majalah, di mana-mana kan bisa beda-beda kan. Ya itulah salah satu risiko dunia terbuka. Kalau kita enggak super hati-hati," ucap Dedi.
ADVERTISEMENT
Dedi menunjukkan draft revisi buku tersebut. Dalam draft tersebut tertulis Ibu Kota Israel adalah Tel Aviv. Sementara Ibu Kota Palestina adalah Yerusalem.
Setelah buku direvisi, lanjut Dedi, buku lama akan ditarik dan diganti dengan buku baru. Proses penarikan bisa dilakukan di tempat dengan memasang stiker atau diganti buku baru.
"Jadi ada dua metode kalau saya bilang sistemnya. Bisa ditarik diperbaiki di tempat. Misalnya dengan pasang stiker. Itu metode yang paling cepat. Atau tarik ganti buku baru, selesai. Sekarang kita sedang proses cetak," ungkap Dedi.
Proses pencetakan buku revisi menurut Dedi tidak akan memakan waktu lama. Proses penarikan pun akan segera dilakukan. Namun, dia belum bisa memastikan kapan waktunya.
ADVERTISEMENT
"Kalau soal kapan pastinya, saya belum bisa jawab. Yang pasti segera. Program kita tarik secepatnya, perbaiki secepatnya," ungkap Dedi