Zulkifli Hasan soal Bawaslu Hentikan Kasus Mahar Sandi: Memang Hoaks

31 Agustus 2018 14:20 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno saat konfrensi press usai mendafatar capres dan cawapres di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawrdhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno saat konfrensi press usai mendafatar capres dan cawapres di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawrdhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bawaslu menghentikan kasus dugaan mahar bakal cawapres Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS karena tak ada bukti. Merespons hal itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut laporan yang muncul karena cuitan politikus Demokrat Andi Arief itu memang hoaks.
ADVERTISEMENT
"Memang tidak ada (mahar), orang hoaks kok ditanggapi," ucap Zulkifli di gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/8).
Zulkifli sejak tudingan itu muncul dari kicauan Andi Arief, membantah keras dan menyebut tuduhan itu sebagai sampah yang tak penting untuk dibahas. Dalam kicauannya, Andi menyebut Sandi memberikan uang kepada PAN dan PKS agar memberi dukungan di Pilpres.
"Kalau ada, mana sini uangnya bagi-bagi," sindir Zulkifli.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyebut kasus dugaan mahar yang dilaporkan LSM Federasi Indonesia Bersatu itu tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada bukti. Pelapor hanya mendasarkan pada cuitan Andi Arief.
Sementara Andi Arief sudah dua kali dipanggil Bawaslu, tapi mangkir dengan alasan sedang berada di kampung halamannya di Lampung. Padahal, politikus Demokrat itu satu-satunya orang yang bisa menjelaskan benar tidaknya ada mahar, atau hanya pepesan kosong.
ADVERTISEMENT
"Karena tidak memenuhi syarat, laporannya tidak ditindaklanjuti," ucap komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo kepada kumparan, Kamis (30/8) malam.