3 Pertimbangan Sebelum Menebus Yamaha Lexi

18 April 2018 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
ADVERTISEMENT
Yamaha Lexi, motor yang masuk dalam keluarga Maxi Scooter Yamaha dengan mesin terkecil akhirnya resmi dijual. Skutik bermesin 125 cc ini dibanderol paling murah Rp 19 jutaan.
ADVERTISEMENT
Yamaha Lexi mengusung fitur lampu utama yang sudah LED (dan disertakan 'alis' berwarna biru), lampu hazard, start & stop system (SSS), smart motor generator (SMG) handlebar khas Maxi, dan power socket (alias charger).
Kalau kata pepatah 'tak ada gading yang tak retak', pun demikian dengan Yamaha Lexi ini. Meski mungkin hal-hal kecil mungkin bisa menjadi pertimbangan jika kamu berniat membeli motor ini.
1. Kapasitas bagasi kecil
Salah satu perbedaan Yamaha Lexi dengan 'saudara-saudara' Maxi lainnya ada pada ruang depan pijak kaki. Jika pada Yamaha NMax, Aerox, XMAX, dan TMax DX ruang ini dibuat menjadi tempat tangki bensin, Lexi menganut desain skutik lain dan menjadikannya kosong agar bisa menaruh barang.
ADVERTISEMENT
Hal yang cukup baik tentunya, menyediakan tempat menaruh barang alternatif selain di bagasi. Dampaknya ruang untuk tangki bensin kembali ke bawah jok. Selain lebih menyulitkan saat harus mengisi bahan bakar, efek domino dari ubahan ini adalah kapasitas bagasi yang bertambah kecil. Seberapa kecil?
Bagasi Yamaha Lexi (Foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bagasi Yamaha Lexi (Foto: dok. istimewa)
Bagasi Yamaha Lexi, seperti yang dijelaskan Service & Education YIMM Ridwan Arifin, hanya sekitar 12,8 Liter. Ruang ini hanya bisa menampung helm 'standar Lexi' jelas dia. Artinya untuk helm half face sekalipun tidak bisa disimpan di sini.
Jika dibandingkan dengan Yamaha Aerox, yang mencapai 25 L, atau bahkan Honda Vario terbaru, yang tersedia sampai 18 L, tentu ini adalah nilai minus.
2. Kurang nyaman untuk kaki selonjoran
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari keluarga Maxi Yamaha tentu kenyamanan menjadi sesuatu yang ditawarkan Lexi. Selain handlebar ala Maxi Yamaha, Lexi juga menyediakan jok yang lebih panjang untuk menjamin kenyamanan berkendara.
Selain itu posisi berkendara 'selonjoran' juga menunjang kenyamanan seri sepeda motor ini. Meski begitu pada Lexi, fitur ini terkesan dipaksakan untuk ada.
Hal ini pertama kali kami sadari saat akan melakukan test ride. Presiden Direktur YIMM Minoru Morimoto sempat mempraktikan posisi berkendara 'selonjoran' pada motor ini, namun telapak kakinya tidak lurus tapi harus sedikit miring ke arah luar.
Test Ride Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
zoom-in-whitePerbesar
Test Ride Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
Hal yang sama juga kami rasakan saat mencoba langsung motor ini. Dengan ukuran sepatu 42, bagian bawah sepatu yang digunakan tidak bisa sepenuhnya menapak dengan lurus.
ADVERTISEMENT
Hal ini sebenarnya bukanlah perkara besar hanya saja sangat disayangkan dan terkesan dipaksakan.
3. Harga
Oke, untuk yang satu ini mungkin relatif bagi sebagian orang. Hanya saja menjanjikan harga di bawah Rp 20 juta di awal perkenalan produk, Yamaha Lexi --seri terendah-- diresmikan dengan harga Rp 19,95 juta alias Rp 20 juta kurang Rp 50 ribu.
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
Selisih cukup jauh dengan skutik Yamaha lain di kelas 125 cc. Sedangkan Yamaha Lexi S yang meski sudah dilengkapi dengan suspensi sub-tank, jahitan pada jok, dan sistem keyless, dijual dengan harga Rp 22,8 juta hanya selisih Rp 300 ribu dengan Aerox 155 VVA --seri terendah.
Jika dibandingkan dengan Honda Vario 125 terbaru yang dirilis sehari sebelumnya harga kedua motor ini memang tidak berbeda jauh. All new Honda Vario 125 CBS-ISS --varian tertinggi-- dijual dengan harga Rp 19,9 juta. Namun yang perlu diingat jika membandingkan dua produk seri terendah, all new Honda Vario 125 juga hadir dengan varian CBS --saja-- yang dibanderol dengan harga Rp 19,1 juta saat Yamaha Lexi varian terendah justru lebih mahal Rp 850 ribu.
ADVERTISEMENT