4 Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara

28 Maret 2018 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setir mobil (Foto: dok. Thoughtco)
zoom-in-whitePerbesar
Setir mobil (Foto: dok. Thoughtco)
ADVERTISEMENT
Angka kecelakaan lalu lintas di Tanah Air terus meningkat tiap tahunnya yang didominasi oleh kelalaian pengendaranya. Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas tahun 2016, setidaknya 33-35 persen kecelakaan disebabkan oleh gaya berkendara yang ugal-ugalan atau tergolong aggressive driving.
ADVERTISEMENT
Berdasar fakta itu, Suzuki Indomobil Sales (SIS) punya inisiatif untuk mengajak lebih banyak orang peduli tentang berkendara yang aman lewat safety driving course 2018 yang dilangsungkan di lapangan parkir Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Rabu (28/3).
Dalam pemaparan materi safety driving oleh Sony Susmana, Senior Instructur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyampaikan setidaknya ada empat aspek yang dapat diterapkan oleh sejumlah pengendara di Indonesia untuk menekan angka kecelakaan sekaligus meningkatkan rasa keamanan dan keselamatan dengan menguasai kendaraan.
"Pertama, selalu ingat mengemudi kendaraan berarti sudah berjanji akan bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan dirinya sendiri," jelasnya.
Seorang pengemudi sudah seyogyanya memahami cara berkendara yang baik dan benar serta menerima konsekuensi atau resiko karena berkendara akan melelahkan, untuk itu fokus dan konsentrasi harus tetap dijaga.
ADVERTISEMENT
Kedua, mengemudi kendaraan harus sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki postur tubuh kecil tidak dianjurkan untuk menyetir sebuah SUV, karena selain dimensi yang besar, juga memiliki sejumlah titik blind spot yang tentunya akan menyulitkan pengemudi yang memiliki badan kecil.
"Mudahnya, sesuaikan mobil dengan postur tubuh atau keterbatasan anggota badan," ungkap Sony.
"Selanjutnya, dalam kondisi apapun mengemudi harus tetap rileks dan santai, semakin kaku dan agresif gaya berkendara yang dilakukan, semakin letih pula yang dirasa," katanya.
Ilustrasi berkendara (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkendara (Foto: Istimewa)
Selain itu, untuk meningkatkan rasa awas terhadap lingkungan sekitar saat berkendara, posisi duduk juga perlu diperhatikan. Untuk mengurangi rasa lelah, atur sandaran jok agak tegak. Nilai plusnya adalah posisi yang tegak akan membuat pengemudi tetap aware dibanding posisi duduk merebah ke belakang.
ADVERTISEMENT
Terakhir, selalu ingat lama mengemudi maksimal hanya 2,5 jam, meski tubuh masih kuat berkendara selama 4 jam misalnya, alokasikan waktu lebih untuk istirahat. Waktu istirahat dapat digunakan untuk merelaksasi atau perenggangan anggota badan yang sebelumnya tegang akibat posisi duduk yang tidak berubah, selain itu waktu istirahat juga dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan otak akibat konsentrasi yang lama saat berkendara.