4 Kebiasaan yang Membuat Airbag Justru Mematikan

8 Januari 2019 16:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airbag (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Airbag (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Mobil-mobil keluaran baru saat ini, umumnya sudah mulai dilengkapi dengan airbag. Komponen yang satu ini berfungsi untuk meredam benturan di area kepala.
ADVERTISEMENT
Meskipun menjadi bagian dari fitur keselamatan pasif pada mobil, airbag yang mengembang ternyata bisa berisiko menambah cedera, atau bahkan dapat menyebabkan kematian pengemudinya.
Berdasarkan anjuran pada buku panduan pemilik Hyundai Santa Fe, tertulis beberapa upaya yang bisa mencegah terjadinya risiko-risiko yang mengancam pengemudi dan penumpang depan.
Pertama, jangan duduk terlalu dekat dengan airbag. Untuk pengemudi, atur jarak kursi menjauh dari airbag, tapi jangan sampai mengganggu pengoperasian kendaraan.
Tambahan airbag (Foto: dok: Toyota)
zoom-in-whitePerbesar
Tambahan airbag (Foto: dok: Toyota)
Sementara untuk kursi penumpang di baris depan, sebaiknya geser sejauh mungkin dari airbag (dasbor depan). Tentu sesuaikan bila di bangku baris kedua ada penumpang lain.
Kedua, genggam lingkar kemudi mobil dengan rumus posisi angka 9 dan jam 3. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir cedera pada telapak tangan dan lengan.
Ilustrasi mengemudi di malam hari (Foto: dok. Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengemudi di malam hari (Foto: dok. Shutter Stock)
Ketiga, jangan tempatkan apapun atau siapapun (biasanya memangku anak atau barang lainnya) di antara airbag dan penumpang.
ADVERTISEMENT
Keempat, jangan izinkan penumpang di baris depan (samping pengemudi) untuk menyelonjorkan kaki di atas dasbor (posisi airbag berada) untuk memperkecil kemungkinan cedera parah pada kaki.