Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setiap benda pasti akan awet dan punya umur panjang kalau dirawat dengan baik, tak terkecuali helm . Mau helm bermerek kenamaan atau lokal pun bila diberikan perhatian lebih akan tetap baik kondisinya.
ADVERTISEMENT
Namun celakanya, tidak sedikit pemakainya yang acuh tak acuh soal helm yang dimilikinya. Akibatnya, helm banyak baret, bau tak sedap bagian busa dalamnya, sampai cat maupun ada karetnya yang mengelupas.
Apabila helm tidak diurus, atau tinggal pakai saja, tanpa disadari helm bisa kehilangan fungsinya untuk melindungi kepala ketika terjatuh.
Padahal, ada beberapa perlakuan yang terbilang gampang dilakukan pemiliknya biar helm terus awet dan terjaga kualitasnya. Nah kumparan sudah merangkumnya jadi 7 perlakuan mudah, berikut ulasannya.
1. Simpan di dalam kantung atau tas
Bila mengutip Bikersrepublic, pertama, jangan lupakan kantung bawaan dari setiap pembelian helm. Kantung tersebut punya fungsi utama perlindungan ketika helm disimpan.
Apabila sudah hilang, tidak ada salahnya membeli yang bentuknya tas, sehingga bisa lebih mudah dibawa ketika tidak bermotoran.
ADVERTISEMENT
2. Jangan simpan barang di dalamnya
Nah, yang kedua ini kerap dilakukan pemotor. Karena punya bentuk layaknya wadah ketika dibalik, maka helm sering jadi tempat menyimpan sarung tangan, jaket, kunci, maupun benda lain yang muat di dalamnya.
Padahal sarung tangan atau jaket adalah barang yang mudah ditempeli debu atau kotoran. Apabila mengenai busa bagian dalam helm , kesehatan rambut dan kepala jadi terancam.
3. Jangan gantung di spion
Tak kalah menarik, biasanya sehabis dipakai, helm akan diletakkan di spion. Padahal perilaku tersebut tidak dibenarkan.
Sebab, lapisan EPS (Expanded Polystyrene Styrofoam) yang bentuknya seperti gabus berwarna hitam atau putih bisa tertekan pada satu titik saja, akibatnya EPS jadi lemah dan berkurang fungsinya untuk meredam energi benturan saat jatuh.
ADVERTISEMENT
"Daerah itu (EPS) kan jadi lemah sebenarnya kena tekanan, jadinya fungsi helm bisa enggak bekerja lagi," ujar Kasim, salah satu pengurus komunitas Belajar Helm kepada kumparan beberapa waktu lalu.
4. Rutin cuci 3 bulan sekali
Kalau yang satu ini sifatnya kondisional. Hanya saja bisa dijadwalkan untuk mencuci keseluruhan mulai dari bagian dalam, busa, dan eksteriornya setiap 3 bulan sekali.
Dengan rutin mencucinya, maka segala bentuk kotoran dan debu bisa rontok, sekaligus membasmi serangga kecil yang secara tak sadar bersarang di bagian dalam helm.
Namun perlu ingat, gunakan cairan pembersih yang ramah buat bahan serat mikro pada bagian dalam helm. "Jangan pakai cairan dengan softener, serat kain bisa jadi kasar dan kesat permukaannya, karena hanya cocok untuk katun," jelas Dean Ananta, penggawa BrightMax.
ADVERTISEMENT
5. Keringkan dengan dianginkan
Selanjutnya, perhatikan pula cara mengeringkannya. Sebaiknya keringkan seluruh bagian helm dengan cara dianginkan.
Kalau menjemurnya langsung di bawah panas matahari, lama kelamaan bikin lem terkelupas dan karet menjadi getas.
6. Rutin bersihkan dengan cairan berbahan air
Bagian eksterior harusnya jadi lebih sering untuk dibersihkan. Idealnya, setiap sesudah dipakai, lap bagian permukaan helm dan visor dengan kain mikrofiber.
Tujuannya satu, menyapu kotoran atau noda biar tidak membandel dan meninggalkan bercak pada helm.
7. Poles dengan wax secara teratur
Terakhir biar tampilan luarnya senantiasa kinclong, jangan ragu untuk menyekanya dengan wax. Selain bersih, wax juga bisa membasmi baret halus yang merusak tampilan helm .
ADVERTISEMENT