Agar Kamu Tak Menyesal Modif Motor Bergaya Retro

17 April 2018 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Scrambler Ducati Cafe Racer (Foto: Dok. Ducati)
zoom-in-whitePerbesar
Scrambler Ducati Cafe Racer (Foto: Dok. Ducati)
ADVERTISEMENT
Modifikasi bergaya klasik sedang menjamur saat ini. Berbagai aliran modifikasi seperti Cafe Racer, Chooper, Tracker, Japan/Europe Style, dan Scrambler menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil beda. Bahkan presiden Joko Widodo pun tidak mau kalah dengan membeli motor custom bergaya Chooper.
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kamu yang tengah mempertimbangkan untuk memodifikasi sepeda motornya, ada baiknya memahami sejumlah hal. Tujuannya jelas, agar hasilnya akan lebih maksimal dan tidak membuat kamu kecewa.
“Pemilik kendaraan harus sudah punya segala persiapan sebelum memutuskan untuk ngoprek, jangan asal mengikuti tren. Bukan apa-apa, dikhawatirkan nantinya pemilik kendaraan malah menyesal karena memutuskan untuk modif motornya. Karena modif retro klasik ini kan modifnya cukup ekstrem, ada komponen yang dipangkas dan komponennya banyak yang diubah, biaya modifnya juga enggak murah,” papar Nolavander selaku pemilik lapak modifikasi Central Classic Motor kepada kumparanOTO.
Yamaha Vixion bergaya cafe racer. (Foto: Central Classic Custom)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Vixion bergaya cafe racer. (Foto: Central Classic Custom)
Tentang hal ini, Nola memaparkan empat hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan merombak tunggangan kamu agar tidak menyesal, berikut penjabarannya!
ADVERTISEMENT
1. Pahami jenis motor yang sesuai untuk modif berkonsep retro klasik
Perlu diketahui, tidak semua jenis motor bisa dijadikan objek modifikasi ala retro klasik. Untuk mengusung konsep ini, biasanya motor-motor yang empuk dijadikan sasaran adalah motor-motor sport touring seperti Yamaha Scorpio, Yamaha V-Ixion, Suzuki Thunder, dan Honda Tiger.
“Untuk hal ini, bukan berarti motor-motor diluar motor sport touring tidak bisa dijadikan objek, karena pertama kami harus sesuaikan rangkanya. Kalau motor bebek atau motor matik mau dijadikan ala-ala retro klasik kan cukup sulit karena dari segi rangkanya saja sudah berlawanan, jadi jangan sampai salah kaprah untuk hal ini,” jelas Nola.
2. Kalau tidak punya bahan, jangan gegabah dalam mencari
Menurut Nola, poin ini menjadi hal yang perlu di-highlight sebelum kamu memutuskan untuk memodifikasi kuda besi. “Fenomena yang terjadi, biasanya orang-orang yang tidak memiliki bahan untuk modif akan menyasar pasar motor bekas, jarang ada orang yang sampai rela membeli motor baru jika tujuannya memang untuk modifiaksi,” papar Nola.
ADVERTISEMENT
Nah, kesalahan cukup banyak terjadi di sini—saat orang mencari motor bekas untuk bahan modif. Banyak dari mereka yang terbuai dengan harganya yang murah tanpa mengecek secara mendalam kondisi motornya.
“Karena ini untuk keperluan modifikasi, jangan sampai membeli motor yang murah tapi kondisi mesinnya bobrok,” ungkapnya.
Saran Nola, jangan buru-buru untuk mencari bahan motor modifikasi. Jangan sampai karena untuk dimodifikasi, maka kamu abai untuk detail-detailnya. Prinsipnya sama saja kalau kamu ingin membeli motor bekas untuk dipakai harian. Periksa keseluruhan bodi, mencoba menyalakan mesin, kalau bisa dijajal dulu, dan terakhir periksa juga seluruh kelengkapan surat-suratnya. “Jangan sampai setelah dimodif yang menghabiskan banyak biaya, motornya juga ikut ‘minta jajan’ karena performanya tidak optimal”.
ADVERTISEMENT
3. Pikirkan konsep secara matang
Modifikasi ala retro klasik punya banyak konsep yang bisa kamu ikuti. Tentunya setiap aliran punya ciri khasnya sendiri. Ada baiknya, kamu melakukan riset terlebih dahulu untuk konsep yang akan kamu usung.
Yamaha Scorpio bergaya Jap Style (Foto: dok. Central  Classic Custom)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Scorpio bergaya Jap Style (Foto: dok. Central Classic Custom)
Di sisi lain kamu juga mendiskusikan hal ini kepada para modifikator yang memang andal di bidang ini. Hal ini cukup penting kamu perhatikan, mengingat biasanya pihak bengkel modifikasi akan mengikuti apa yang kamu kehendaki. Jangan sampai, hanya karena tanpa konsep yang matang, membuat motor kamu malah tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan sebelumnya.
“Kalau untuk orang yang awam, bisa diskusi dulu dengan orang yang memang expert. Karena kan aloiran retro klasik konsepnya beda-beda, dan setiap konsep punya khasnya sendiri, walaupun in the end of the day modifikator akan mengikuti apa yang diinginkan costumer. Tapi setidaknya kalau konsultasi, bisa ada masukan dan saran apabila ada yang tidak sesuai dari yang diajukan costumer,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
4. Persiapkan budget khusus
Modifikasi Honda MegaPro Ala Jap Tracker (Foto: dok. Kojay Garage)
zoom-in-whitePerbesar
Modifikasi Honda MegaPro Ala Jap Tracker (Foto: dok. Kojay Garage)
Boleh dikatakan menyulap tunggangan bergaya retro klasik tidaklah murah. di Central Classic Motor sendiri, kisaran harga yang mereka miliki untuk satu proyek modifikasi bergaya retro klasik adalah Rp 8-15 juta.
Dari harga itu, konsumen sudah bisa mendapatkan paketan komplit untuk mengubah tunggangan berkonsep retro klasik, seperti bagian kaki-kaki, seluruh bagian lampu, tangki, knalpot, jok, dan komponen lainnya yang mendukung konsep ini.
"Memang kalau untuk harga sifatnya tidak mengikat balik lagi ke konsumennya, ada yang mau minim ubahan ada juga yang mau secara totalitas. Kisaran harga itu merupakan perkiraan biaya yang harus dipersiapkan oleh calon costumer yang mau memodifikasi tunggangannya. Sebagai catatan, harga ini diluar dari bahan mentah modifikasi ya hehe,” tutup Nola.
ADVERTISEMENT
So sebelum kamu menyesal, ada baiknya kamu mengikuti empat hal di atas sebelum kamu memutuskan untuk memodifikasi tunggangan kamu.