Angka Distribusi Mobil BMW Turun, Efek Pelemahan Rupiah?

17 Oktober 2018 18:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test Drive BMW 520i  (Foto: dok. BMW Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Test Drive BMW 520i (Foto: dok. BMW Indonesia)
ADVERTISEMENT
BMW Group Indonesia bertahan untuk tidak menaikan harga seiring kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kendati demikian, bukan berarti penjualan mobil baru mereka tak terdampak oleh isu tersebut.
ADVERTISEMENT
"Konsumen BMW kan kebanyakan pebisnis, jadi kebanyakan dari mereka masih wait and see terhadap kondisi perekonomian dan juga pergerakan nilai dolar," kata Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, Rabu (17/10) saat ditemui di Jakarta, Rabu (17/10).
Merujuk data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Gaikindo, terdapat penurunan distribusi mobil BMW pada Agustus dan September tahun 2018, yakni menjadi masing-masing menjadi190 dan 210 unit. Padahal tahun sebelumnya, pada Agustus mereka mengamankan 302 unit dan 310 unit di bulan September.
BMW Destination X Bromo 2018. (Foto: BMW Group)
zoom-in-whitePerbesar
BMW Destination X Bromo 2018. (Foto: BMW Group)
Lebih lanjut, Jodie menjelaskan bahwa kondisi nilai tukar bukan menjadi satu-satunya penurunan angkan wholesales. "BMW itu kendaraan premium, jadi harus lihat juga apakah di bulan tersebut ada produk baru yang diluncurkan? Jadi kalau dibandingkan tahun lalu, kami punya 5-series baru diluncurkan, jadi enggak bisa bandingkan bulan ke bulan antara tahun," papar dia.
ADVERTISEMENT
Ya, pada Juli tahun lalu, BMW Seri 5 baru meluncur dengan status rakitan lokal. Model ini tak dipungkiri menjadi tulang penggung penjualan jenama Jerman itu di samping Seri 3 dan X1.