APM Mobil Listrik Sambut Positif Aturan Perluasan Ganjil Genap

8 Agustus 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penerapan aturan ganjil-genap di DKI Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan aturan ganjil-genap di DKI Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil berbasis listrik atau kendaraan yang menggunakan motor listrik, termasuk ke dalam dua belas jenis kendaraan bermotor yang kebal terhadap aturan perluasan ganjil genap (Gage) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, kebijakan ini sesuai dengan Instruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara, salah satunya dengan perluasan Gage.
Pengecualin kendaraan bermotor memasuki kawasan ganjil genap. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Hal ini pun disambut positif para agen pemegang merek (APM) roda empat yang sudah meniagakan berbagai turunan mobil listrik yang mencakup model hybrid, plug-in hybrid, dan listrik murni.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania menjelaskan, hal tersebut bisa jadi pertimbangan warga ibu kota beralih menggunakan mobil listrik, khususnya mobil-mobil yang sedang dijualnya meliputi BMW i3s, i8, dan i8 Roadster.
"Jika keuntungan memiliki kendaraan listrik jelas, baik itu insentif secara fiskal ataupun non-fiskal seperti kemudahan di area ganjil genap, tentu keseimbangan pasar akan terbentuk dan meningkatkan minat konsumen untuk memiliki kendaraan listrik," kata Jodie saat dihubungi kumparan, Rabu (8/7).
The New BMW i3s. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Senada dengan Jodie, Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto juga mengatakan secara tidak langsung sedikit membantu pabrikan menjual mobil hybrid Toyota, seperti Camry, C-HR, dan Alphard.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang tujuannya untuk lingkungan hidup, kalau bisa kendaraan yang ramah lingkungan itu lebih dimasyarakatkan lagi dan mendapatkan fasilitas lebih seperti bebas ganjil genap, ibaratnya kalau semua ganti ke kendaraan listrik berarti Jakarta lebih bersih, nah itu jadi semacam gimmick peralihan kendaraan konvensional ke EV (electric vehicle)," kata Soerjo sapaan akrabnya.
Toyota C-HR Hybrid di IIMS 2019 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Hari Arifianto juga menaruh harapan yang sama. Jelasnya, di samping bebas dari aturan ganjil genap, harus ada semacam rangsangan non fiskal lainnya agar kendaraan listrik makin diminati, sehingga sejalan dengan target pemerintah tahun 2025 yang mana 20 persen dari total penjualan mobil merupakan berbasis listrik.
"Ini jadi sudut pandang yang positif yang bisa dielaborasi penetapan target pemerintah tahun 2025 nanti, harus dicicil, secara tidak langsung juga mendorong pergerakan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, salah satunya plug-in hybrid Mercedes-Benz," kata Hari.
Mercedes-Benz E300 e EQ Power Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Saat ini Mercedes-Benz Indonesia memiliki model plug in hybrid-nya yang diluncurkan dalam pameran Gaikindo Indonesia Internation Auto Show (GIIAS) 2019 kemarin, yakni Mercedes-Benz E 300 EQ Power.
ADVERTISEMENT